Senin 04 May 2020 19:22 WIB

Sempat Nol Kasus, Positif Covid-19 Jabar Bertambah 193

Total kasus positif Covid-19 di Jabar sebanyak 1.252 orang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Petugas keamanan berjaga di area Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Senin (4/5). Akibat diberlakukannya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah dan adanya larangan untuk mudik selama pandemi Covid-19, membuat terminal tersebut tidak beroperasi dari 30 April 2020 lantaran tidak ada aktivitas naik dan turun penumpang. Upaya PSBB dilakukan untuk menekan kasus positif Covid-19 di Jabar,
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas keamanan berjaga di area Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Senin (4/5). Akibat diberlakukannya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah dan adanya larangan untuk mudik selama pandemi Covid-19, membuat terminal tersebut tidak beroperasi dari 30 April 2020 lantaran tidak ada aktivitas naik dan turun penumpang. Upaya PSBB dilakukan untuk menekan kasus positif Covid-19 di Jabar,

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jumlah pasien positif Covid-19 di Jawa Barat bertambah 193 orang pada Senin (4/5). Dengan penambahan kasus baru itu, Jabar kembali menempati posisi kedua sebagai daerah dengan kasus positif terbanyak dengan total 1.252 orang.

Sebelumnya Jabar sempat mengalami penurunan bahkan mencapai angka nol kasus selama lebih dari satu pekan. Penambahan kasus baru di Jabar ini melampaui DKI Jakarta yang kali ini mengalami penambahan 79 kasus sehingga total 4.539 kasus positif. Jawa Timur kembali ke posisi ketiga setelah bertambah 7 kasus menjadi total 1.124 kasus.

Baca Juga

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat, Berli Hamdani Gelung Sakti, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jabar memang terus melakukan kegiatan proaktif. Terutama melakukan skrining kepada masyarakat.

"Ini salah satu strategi kita untuk menghadapi Covid-19 di Jabar, supaya kita bisa menemukan kasus tersebut dengan lebih dini dan kita bisa mengatasinya pada level yang belum membahayakan masyarakat," ujar Berli, Senin (4/5).

Berli mengatakan, saat ini sudah 5.000 dari 40.000 reagen polymerase chain reaction (PCR) test yang berada di Jawa Barat telah digunakan. Dari angka 5.000 itu, secara jumlah mengungguli provinsi yang lainnya.

Dengan upaya proaktif tersebut, kata dia, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengupayakan peningkatan pemeriksaan PCR secara optimal. Sehingga dapat mengakomodasi lebih dari 1.000 pemeriksaan dalam setiap hari.

"Ini juga sudah pada finalisasi dan mudah-mudahan di minggu ini kita sudah running pemerikasaan secara maksimal kapasitas di Labkesda Jabar," katanya.

Selain itu, kata dia, akan dibantu semua laboratorium yang sudah mendapatkan rekomendasi dan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jabar maupun kabupaten kota yang ada di Jabar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement