Senin 04 May 2020 19:24 WIB

Korsel Bersiap Kembali Buka Sekolah

Siswa Korsel akan kembali ke sekolah mulai 13 Mei karena kasus penularan corona turun

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Bendera Korea Selatan
Foto: EPA
Bendera Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan akan membuka kembali sekolah secara bertahap mulai dari 13 Mei, Senin (4/5). Keputusan itu diambil menimbang jumlah harian kasus lokal penularan virus corona mendekati nol dalam beberapa hari terakhir.

"Kami sekarang sedang mempersiapkan pembukaan sekolah sambil mengelola risiko harian penyakit ini," kata Menteri Pendidikan, Yoo Eun-hae.

Baca Juga

Meski siswa akan kembali ke sekolah, Otoritas Kesehatan mendesak kewaspadaan kepada sekitar 5,5 juta siswa sekolah dasar, pertama, dan menengah. Mereka akan berkumpul di ruang kelas dan melakukan latihan uji corba menyiapkan pedoman jika terjadi peningkatan infeksi.

"Jika seorang siswa ternyata terinfeksi virus, otoritas kesehatan akan mengambil tindakan yang diperlukan dan sekolah akan beralih ke kelas daring," ujar Yoo.

Pengujian yang meluas, pelacakan kontak intensif, dan aplikasi pelacakan telah memungkinkan Korea Selatan untuk membatasi penyebaran virus tanpa lockdown. Namun, awal semester musim semi telah ditunda empat kali sejak Maret, sehingga mewajibkan sekolah untuk mengadakan kelas daring.

Para siswa Sekolah Menengah Atas yang sedang mempersiapkan diri untuk ujian masuk perguruan tinggi tahunan dengan mulai kembali pada 13 Mei. Sedangkan, siswa tingkat pertama dan dasar akan melanjutkan sekolah secara bertahap antara 20 Mei dan 1 Juni.

Siswa dan guru harus mengenakan masker kecuali selama waktu makan, membersihkan meja, dan menjaga jarak saat bergerak. Sekolah juga akan diminta untuk melakukan desinfeksi dan pemeriksaan suhu secara teratur serta mengatur kembali tempat duduk.

Survei yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan menunjukkan mayoritas orang tua dan guru mendukung gagasan pembukaan kembali sekolah secara bertahap. Mereka tidak keberatan dalam waktu dua minggu sejak akhir dari jarak sosial yang intensif anak-anak tidak lagi melakukan kelas daring.

Pengumuman itu muncul sehari setelah pemerintah melonggarkan aturan pada 6 Mei. Pelonggaran itu memungkinkan beberapa fasilitas publik seperti museum dan perpustakaan dibuka kembali secara bertahap. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement