REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Pelabuhan Abu Dhabi bersama 18 pelabuhan lain sepakat menjalankan perizinan virtual selama pandemi corona. Hal ini bertujuan menjaga perdagangan terus berlangsung meski dilanda krisis.
Perizinan virtual dibutuhkan agar kapal dapat lancar membawa dan menurunkan kargo di seluruh dunia. Dengan begitu, suplai barang tak terganggu. Belasan pelabuhan juga sepakat menerapkan pedoman kesehatan demi menjaga kesehatan pekerja disana.
"Abu Dhabi berdiri di pusat perdagangan maritim global. Partisipasi kami bersama pelabuhan lain dalam kerja sama ini bentuk menghubungan dunia barat dan timur," kata petinggi manajemen pelabuhan Abu Dhabi, Maktoum Al Houqani, dilansir Saudi Gazette pada Selasa, (5/5).
Al Houqani menyatakan perkapalan dunia dan jasa logistik selalu bekerja sama di waktu krisis seperti sekarang. Mereka ingin memastikan suplai barang seperti peralatan medis tetap lancar.
"Pelabuhan Abu Dhabi bergandengan tangan dengan industri maritim dunia untuk menjadi solusi atas pandemi corona," ujar Al Houqani.
Al Houqani memastikan perizinan virtual berdampak besar bagi industri maritim sebab hal itu memastikan pelabuhan dapat menggerakan roda ekonomi. "Dan ini juga demi perlindungan pekerja dan petugas di lapangan," sebut Al Houqani.