REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Sejumlah kota besar di Brasil mulai menerapkan kebijakan lockdown. Sao Luis menjadi kota besar pertama yang memulai lockdown atau karantina wilayah pada Selasa (5/5), diikuti oleh Fortaleza pada Jumat (8/5).
Sao Luis dan tiga kota lainnya di negara bagian Maranhao yang memiliki populasi sekitar 1,3 juta orang mulai melakukan pembatasan yang ketat. Warga setempat dilarang pergi keluar rumah kecuali untuk membeli bahan makanan dan obat-obatan.
Jumlah kasus virus corona di Maranhao masih terbilang cukup rendah, berbeda dengan negara bagian Sao Paulo dan Rio de Janeiro serta Amazonas yang kewalahan dalam menangani pasien di rumah sakit. Bahkan, pihak berwenang terpaksa mengubur para pasien yang meninggal dunia secara massal.
Gubernur Maranhao, Flavio Dino mengatakan, sebanyak 95 persen tempat tidur di unit perawatan intensif rumah sakit umum milik pemerintah telah diisi. Oleh karena itu, Dino menetapkan untuk memberlakukan lockdown sebagai langkah pencegahan agar pasien tidak membludak.
"Kami melakukan lockdown untuk pencegahan. Kami tidak berurusan dengan kekacauan, tetapi yang kami amati adalah bahwa permintaan tumbuh dengan cepat dan berada di atas kapasitas ekspansi kami untuk tempat tidur dan profesional kesehatan," ujar Dino.
Pada Jumat mendatang, Fortaleza di negara bagian Ceara akan melakukan lockdown selama 20 hari. Fortaleza merupakan kota yang paling terpukul akibat pandemi virus corona dibandingkan dengan kota lainnya.
Sejauh ini Brasil merupakan negara yang terkena dampak virus corona cukup parah di Amerika Latin. Pada Senin, Brasil mencatat 105.222 kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi dengan 7.288 kematian.