REPUBLIKA.CO.ID, CHENNAI -- Gas beracun bocor dari pabrik LG Chem di Andhra Pradesh, India selatan pada Jumat (8/5) pagi. Hal ini menyebabkan petugas harus melakukan evakuasi lebih luas setelah 11 orang tewas akibat kebocoran serupa yang terjadi kurang dari 24 jam sebelumnya.
Seorang petugas pemadam kebakaran di distrik Visakhapatnam, N Surendra Anand mengatakan, warga yang berada dalam radius 5 kilometer dari pabrik sedang dievakuasi. Menurutnya ini adalah insiden yang sangat menegangkan.
"Situasinya sangat tegang," ujar Anand kepada Reuters.
Seorang penduduk setempat, Sheikh Salim mengatakan, sekitar tengah malam polisi mulai mendesak warga untuk keluar rumah dan masuk ke sebuah bus yang telah disiapkan. Salim diketahui tinggal sekitar 2,5 kilometer dari pabrik.
Kebocoran gas beracun tersebut terjadi sejak Kamis (7/5). Juru bicara LG Chem di Seoul dan otoritas federal di New Delhi mengatakan, kebocoran telah diatasi setelah 11 orang tewas dan ratusan lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit. Kebocoran kedua terjadi pada Jumat dini hari ketika warga sekitar sedang tertidur.
Wakil Menteri Dalam Negeri India, G Kishan Reddy mengatakan kepada kantor berita ANI bahwa Tim Tanggap Bencana Nasional telah diminta untuk melakkan tindakan evakuasi. Seluruh warga yang tinggal dalam radius sekitar 3 kilometer dari pabrik telah dievakuasi. Secara terpisah, Direktur Jenderal Tim Tanggap Bencana Nasional, SN Pradhan mengatakan, saat ini situasi di pabrik LG Chem sudah terkendali.
"Kebocoran gas telah dihentikan dan kita harus mengevakasi warga ke tempat yang aman," ujar Pradhan, dilansir Aljazirah.
Menurut surat kabar Times of India, insiden itu menyebabkan kepanikan di antara penduduk. Banyak orang terlihat terbaring tak sadarkan diri di jalan-jalan. Sementara penduduk lainnya mengalami masalah pernapasan dan ruam pada tubuh serta mata mereka. Ambulans telah dikerahkan untuk membawa warga yang pingsan di jalan-jalan ke rumah sakit.
Pabrik yang dioperasikan oleh LG Polymers, sebuah unit pembuat petrokimia terbesar Korea Selatan LG Chem Ltd, sedang dalam proses untuk kembali beroperasi setelah ditutup selama beberapa minggu. Penutupan itu sesuai dengan instruksi pemerintah untuk mencegah penyebaran virus korona. Pabrik membuat produk polystyrene yang digunakan dalam pembuatan bilah kipas listrik, gelas dan alat makan dan wadah untuk produk kosmetik.