Jumat 08 May 2020 09:30 WIB

Trump Ingin Rusia-China Terlibat Perjanjian Kontrol Senjata

Trump ingin membuat kesepakatan kontrol senjata dengan Rusia dan China

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Presiden Amerika Serikat Donald Trump ingin membuat kesepakatan kontrol senjata dengan Rusia dan China. Ilustrasi.
Foto: AP/Patrick Semansky
Presiden Amerika Serikat Donald Trump ingin membuat kesepakatan kontrol senjata dengan Rusia dan China. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ingin membuat kesepakatan kontrol senjata dengan Rusia dan China. Hal itu dia sampaikan saat melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (7/5).

“Presiden Trump menegaskan kembali bahwa AS berkomitmen untuk pengendalian senjata yang efektif, yang tidak hanya mencakup Rusia, tapi juga China, dan menantikan diskusi pada masa mendatang guna menghindari perlombaan senjata yang menelan banyak biaya,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

AS dan Rusia telah sama-sama keluar dari kesepakatan Intermediate-range Nuclear Forces (INF). Perjanjian itu ditandatangani kedua negara pada 1987. INF melarang Washington dan Moskow memproduksi dan memiliki rudal nuklir dengan daya jangkau 500-5.500 kilometer.

Perjanjian INF bubar karena Rusia dan AS saling tuding telah melanggar poin-poin kesepakatan. Kedua negara juga tergabung perjanjian New START (Strategic Arms Reduction Treaty) yang ditandatangani pada 2010. 

Dalam New START, AS dan Rusia dilarang mengerahkan lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir, membatasi rudal, dan pengebom berbasis darat, serta kapal selam yang mengirimnya. Namun perjanjian itu telah berakhir pada Februari.

Trump telah beberapa kali mengutarakan keinginannya melibatkan China dalam perjanjian senjata nuklir. Namun Beijing menolak usulan tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement