REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Otoritas Kesehatan di beberapa negara Arab mengonfirmasi lebih banyak kasus dan kematian akibat Covid-19 pada Jumat (8/5). Padahal wilayah Timur Tengah berjuang penuh untuk menahan penyebarannya lebih luas lagi.
Pejabat Mesir mengatakan, jumlah kematian akibat virus naik menjadi 503 setelah 21 pasien meninggal. Jumlah kasus telah meningkat menjadi 8.476, sementara 1.945 pasien telah pulih.
Sedangkan pejabat di Maroko mengatakan 5.711 orang telah terinfeksi Covid-19, termasuk 186 orang meninggal dunia. Sebanyak 2.104 pasien telah didiagnosis dengan virus di Irak, dengan jumlah pemulihan mencapai 661 dan 104 telah meninggal.
Tunisia melaporkan satu kematian baru, sehingga jumlah kematiannya menjadi 44 sementara infeksi naik menjadi 1.026. Kementerian Kesehatan Lebanon mengonfirmasi 12 kasus tambahan. Kondisi itu menambah jumlah positif menjadi 796 infeksi dan satu kematian baru membuat 26 orang telah meninggal karena virus corona.
Para pejabat Yaman menuturkan dua pasien meninggal karena virus itu sehingga jumlah korban nasional menjadi tujuh dan 34 kasus infeksi. Virus corona pertama kali terdeteksi di Wuhan, China pada Desember tahun lalu.
Setelah itu, Covid-19 telah menyebar ke setidaknya 187 negara dan wilayah. Eropa dan AS saat ini merupakan wilayah yang paling parah dilanda penyebaran virus corona.
Hingga saat ini, pandemi telah membunuh hampir 274 ribu orang di seluruh dunia, dengan lebih dari 3,9 juta terinfeksi. Menurut data dari Johns Hopkins University yang berbasis di Amerika Serikat, orang yang pulih telah melebihi 1,3 juta.