Ahad 10 May 2020 03:27 WIB

Perusahaan Kolombia Desain Tempat Tidur Plus Peti Mati

Perusahaan di Kolombia buat tempat tidur yang bisa digunakan sebagai peti mati

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Pekerja membawa peti mati jenazah yang tidak didampingi ke krematorium. Perusahaan di Kolombia buat tempat tidur yang bisa digunakan sebagai peti mati. Ilustrasi.
Foto: AP / Martin Mejia
Pekerja membawa peti mati jenazah yang tidak didampingi ke krematorium. Perusahaan di Kolombia buat tempat tidur yang bisa digunakan sebagai peti mati. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Sebuah perusahaan periklanan Kolombia meluncurkan sebuah inovasi dari kasus kekurangan peti mati di Kolombia. Mereka membuat sebuah tempat tidur yang bisa digunakan sebagai peti mati sekaligus.

ABC Displays merupakan perusahaan yang mencoba mengembangkan ide unik tersebut untuk mengatasi kondisi yang memprihatinkan akibat virus corona di Kolombia. Kondisi tersebut mendorong mereka menciptakan tempat tidur karton dengan pagar logam yang dapat berfungsi ganda sebagai peti mati jika seorang pasien meninggal.

Baca Juga

Manajer ABC Displays Rodolfo Gómez mengatakan ide tersebut terinspirasi untuk menemukan cara membantu setelah menonton acara yang baru-baru ini memperlihatkan kondisi negara tetangga, Ekuador. Wilayah kota pesisir Guayaquil berhadapan dengan kekurangan pasokan peti mati yang terjangkau, sehingga membuat keluarga miskin tidak bisa membeli dan menaruh mayat di depan rumah berhari-hari.

"Keluarga miskin tidak memiliki cara membayar peti mati," kata Gomez.

Ranjang dapat menampung berat 150 kilogram dan masing-masing akan menelan biaya sekitar 85 dolar AS. Gomez menuturkan perusahaannya bekerja dengan klinik swasta untuk melakukan desain yang tepat. Kerja sama ini diharapkan dapat digunakan di klinik darurat yang mungkin akan kekurangan tempat tidur.

Gomez berencana untuk menyumbangkan 10 tempat tidur barunya ke departemen Amazonas Kolombia yang memang memiliki sumber dayanya terbatas. Belum diketahui pasti kapan inovasi tersebut akan digunakan dan dapat dipesan secara massal untuk memenuhi kebutuhan.

Perusahaan yang berbasis di Bogota ini biasanya mengerjakan iklan. Namun, masuknya virus korona membuat Kolombia melakukan lockdown sejak bulan lalu dan membuat segala kegiatan perusahan terhenti.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement