REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua anggota gugus tugas virus corona Amerika Serikat (AS) dikarantina setelah kontak dengan seseorang yang dinyatakan positif Covid-19 di Gedung Putih. Ini menjadi pengingat bahwa tidak ada tempat yang kebal dari virus corona, bahkan tempat yang paling aman di AS.
Dalam pernyataannya Sabtu (10/5), Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS mengatakan selama dua pekan ke depan direktur mereka Dr Robert Redfield akan 'bekerja jarak jauh. Dalam pernyataan tersebut dikatakan Redfield dalam keadaan sehat dan tidak menunjukkan gejala apa pun.
Beberapa jam sebelumnya Badan Obat-obatan dan Makanan AS (FDA) mengkonfirmasi komisioner FDA Stephen Hahn melakukan kontak dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 dan mengkarantina dirinya sendiri selama dua pekan ke depan. Hingga saat ini hasil tesnya masih negatif.
Kedua orang yang juga anggota gugus tugas virus corona Gedung Putih itu dijadwalkan untuk bersaksi di hadapan komite Senat bersama pakar penyakit menular AS dr Anthony Fauci. Ketua panel komite Senat, Senator Lamar Alexander mengatakan Gedung Putih akan mengizinkan dua orang itu bersaksi melalui video konferensi, sebagai pengecualian dalam sidang mendengar saksi.
Pada Jumat (8/5) staf Wakil Presiden AS Mike Pence dinyatakan positif virus corona. Ia menjadi orang kedua di komplek Gedung Putih yang dinyatakan positif Covid-19 pekan ini. Pada Kamis (7/5) Gedung Putih mengkonfirmasi anggota militer yang bekerja menjadi valet Presiden Donald Trump dinyatakan positif pada Rabu (6/5).
Trump membeberkan identitas staf Pence tersebut sebagai juru bicara Pence, Katie Miller. Ia mengatakan 'tidak khawatir' bila virus corona menyebar di Gedung Putih. Tapi pejabat Gedung Putih memperketat protokol keamanan di sana.
Katie adalah istri penasihat Trump, Stephen Miller. Ia sempat melakukan kontak dengan Pence tapi tidak dengan Trump. Gedung Putih belum menjawab pertanyaan apakah Stephen Millter sudah diperiksa atau masih bekerja di sana atau tidak.
Ikuti Whatsapp Channel Republika