Senin 11 May 2020 03:17 WIB

Korea Selatan Catat 34 Kasus Covid-19 Baru Dalam 30 Hari

Kasus ini bermula di sekitar beberapa klub malam di kota Seoul

Rep: haura hafizah/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah pelajar mengenakan masker wajah saat bersepeda di Seoul, Korea Selatan, Rabu, (8/4).
Foto: AP/Ahn Young-joon
Sejumlah pelajar mengenakan masker wajah saat bersepeda di Seoul, Korea Selatan, Rabu, (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KOREA--Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) telah melaporkan 34 kasus virus Corona baru dalam jumlah harian tertinggi dalam satu bulan. Hal tersebut disebabkan karena banyak klub malam yang dikunjungi oleh pasien yang sekarang terkena Covid-19.

"Dari kasus-kasus baru yang diumumkan pada Ahad (10/5) ada 34 kasus Corona baru. Diantaranya terdapat 26 orang yang sudah terinfeksi," kata KCDC dalam sebuah pernyataan dikutip dari Guardian.com, Ahad (10/5).

Korea Selatan mencatat nol atau sangat sedikit kasus domestik selama 10 hari terakhir dengan penghitungan harian sekitar 10 atau kurang dalam beberapa pekan terakhir. Kebangkitan itu terjadi setelah wabah Covid-19 yang kecil. Namun, terus bertambah yang berpusat di sekitar beberapa klub malam Seoul yang dikunjungi  seorang pria berusia akhir 20-an sebelum dites positif mengidap virus tersebut.

Setidaknya 15 orang dilacak ke orang itu pada hari Jumat (8/5) dan 14 dari 26 kasus dilaporkan dari Seoul pada hari Minggu, meskipun KCDC tidak menentukan berapa banyak yang terkait.

Wabah itu mendorong kota Seoul untuk memberlakukan penghentian sementara semua fasilitas hiburan malam hari Sabtu.  Pihaknya juga sedang melacak sekitar 1.500 orang yang telah pergi ke klub dan telah meminta siapapun yang ada di sana akhir pekan lalu untuk mengasingkan diri selama 14 hari dan diuji.

Wabah itu datang tepat ketika Korea Selatan telah meredakan beberapa pembatasan jarak sosial dan berusaha untuk membuka kembali sekolah dan bisnis sepenuhnya sejalan dengan transisi dari kampanye jarak sosial intensif ke apa yang disebutnya menjauhkan diri dalam kehidupan sehari-hari.

Diketahui, Presiden Moon Jae-in memperingatkan gelombang kedua epidemi akhir tahun ini, mengatakan cluster baru-baru ini menggarisbawahi risiko bahwa virus yang menyebabkan Covid-19 dapat menyebar luas lagi kapan saja.

"Belum berakhir sampai selesai.  Sambil menjaga kewaspadaan yang meningkat sampai akhir, kita tidak boleh pernah menurunkan kewaspadaan kita tentang pencegahan epidemi, ”katanya.

Ia mengaku saat ini berada dalam perang yang berkepanjangan.  Ia meminta semua orang untuk mematuhi tindakan pencegahan dan peraturan keselamatan sampai situasinya selesai bahkan setelah melanjutkan kehidupan sehari-hari.

Sebagai bagian dari pertempuran jangka panjang pada Covid-19, KCDC akan diberi kekuatan yang lebih besar dan berganti nama menjadi Disease Control and Prevention Administration. Pemerintah daerah akan membuat sistem respons epidemi mereka sendiri dengan lebih banyak pakar.

"Kami juga akan mendorong untuk membangun rumah sakit khusus dalam mengobati penyakit menular dan pusat penelitian penyakit menular nasional. Tugas-tugas ini sangat mendesak jika kami ingin mempersiapkan gelombang epidemi kedua yang diprediksi para ahli akan terjadi pada musim gugur atau musim dingin ini," katanya.

 

 

 

sumber : the guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement