Senin 11 May 2020 08:35 WIB

Timur Laut China Dihantam Gelombang Kedua Covid-19

Provinsi Jilin sudah diklasifikasi ulang sebagai daerah resiko penularan tinggi

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah tenaga medis dari Provinsi Jilin mengibarkan bendera Cina ketika bersiap untuk pulang di Bandara Internasional Tianhe Wuhan, Cina
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Sejumlah tenaga medis dari Provinsi Jilin mengibarkan bendera Cina ketika bersiap untuk pulang di Bandara Internasional Tianhe Wuhan, Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pihak berwenang China melaporkan ada kemungkinan gelombang baru infeksi virus corona di timur laut negara itu. Salah satunya di sebuah kota di provinsi Jilin yang sudah diklasifikasi ulang sebagai daerah resiko penularan tinggi.

Ahad (10/5) pemerintah Provinsi Jilin meningkatkan status resiko di Kota Shulan dari medium menjadi tinggi. Status kota itu naik dari resiko rendah ke medium setelah 7 Mei lalu seorang perempuan dinyatakan positif Covid-19.

Pada 9 Mei Shulan mengkonfirmasi 11 kasus infeksi baru. Semuanya adalah anggota keluarga perempuan tersebut atau orang yang sempat melakukan kontak dengan perempuan itu atau keluarganya. 

Pemerintah Provinsi Jilin mengatakan kota Shulan meningkatkan langkah pengendalian penyebaran virus. Seperti menutup komplek pemukiman, melarang transportasi non-esensial dan menutup sekolah.

Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan kasus-kasus baru pada 9-14 Mei mendorong jumlah kasus terkonfirmasi di China Daratan mencapai titik tertingginya sejak 28 April. Salah satunya kasus infeksi di kota Wuhan yang sudah lebih dari satu bulan tidak melaporkan kasus baru.

Pada Kamis (7/5) lalu sudah China menetapkan 14 wilayah di negara itu berstatus resiko rendah. Tapi 14 kasus baru menunjukkan adanya lonjakan karena satu hari sebelumnya hanya ada satu kasus.

Selain di Provinsi Jilin, ibukota Provinsi Heilongjiang yakni kota Harbin mengkonfirmasi satu kasus. Seorang laki-laki berusia 70 tahun dikarantina sejak 9 April.

Komisi Kesehatan Provinsi Heilongjiang mengatakan laki-laki itu sempat diperiksa tujuh kali tapi hasilnya selalu negatif. Hingga akhirnya dinyatakan positif pada 9 Mei.

Ibukota Provinsi Liaoning, Shenyang juga mengkonfirmasi satu kasus. Seseorang berusia 23 tahun yang datang dari Jilin ke Shenyang pada 5 Mei lalu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement