REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi mengungkap kepulangan puluhan ribu warga negara Indonesia (WNI) pascapandemi Covid-19 secara global. Selain dari Malaysia yang jumlahnya paling banyak, WNI yang berasal dari beberapa negara di Timur Tengah, Afrika dan Asia lainnya juga kembali ke Tanah Air.
"Dari Arab Saudi tiga kali rombongan, kepulangan dengan jumlah kepulangan 992, dari Kuwait 164 WNI semalam, Aljazair total 391 orang, dari kairo telah tiba, 25 April sebanyak 70 WNI dan masih akan terdapat penambahan untuk Kairo dan Oman sebanyak 33," ujar Retno dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (11/5).
Retno mengungkap, kepulangan WNI dari Bangladesh juga akan tiba hari ini sebanyak 196 WNI dan WNI yang bekerja di kapal pesiar akan tiba 567 orang melalui pintu masuk Tanjung Priok dan Bandara Soekarno-Hatta.
Retno mengungkap, untuk WNI yang bekerja di kapal pesiar atau anak buah kapal yang kembali ke Tanah Air hingga Ahad (10/5) sebanyak 14.244 orang. Mereka kembali melalui jalur udara yaitu Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, dan Ngurah Rai, Bali dan melalui laut, Pelabuhan Tanjung Benoa, dan Tanjung Priok.
Sedangkan, kepulangan WNI paling banyak berasal Malaysia dengan total 72.966 orang per Ahad (10/5) kemarin. Kepulangan WNI yang terdampak perpanjangan pembatasan di Malaysia itu, terbagi dengan tiga jalur, yakni melalui laut 65 persen atau 47.674 orang, melalui jalur darat 20 persen 14.681 orang dan memakai jalur udara 15 persen, 10.611 orang.
"Salah satu hal paling menonjol selama pandemi kepulangan WNI ke Indonesia dalam jumlah yang besar, disebabkan banyak WNI yang kehilangan pekerjaan tetap atau sementara karena pandemi, telah habis masa kontrak kerja, tidak diperpanjang, pelajar dan mahasiswa," ujarnya.