Senin 11 May 2020 23:13 WIB

84 Persen Pasien Covid-19 Dunia Sembuh

Berdasarkan data, sebanyak 1.505.866 pasien Covid-19 di dunia sembuh.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nora Azizah
Turki: Pasien lansia di Turki sembuh dari Covid-19 setelah mendapatkan perawatan medis (Foto: Covid-19 di dunia)
Foto: Anadolu Agency
Turki: Pasien lansia di Turki sembuh dari Covid-19 setelah mendapatkan perawatan medis (Foto: Covid-19 di dunia)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus corona baru atau Covid-19 terus menyebar ke berbagai penjuru dunia. Sebanyak lebih dari 200 negara dan wilayah telah melaporkan adanya kasus infeksi dan kematian akibat penyakit Covid-19 yang terdeteksi pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Kendati demikian, angka kesembuhan dari pasien Covid-19 secara global cukup tinggi. Seperti dikutip dari data Worldometers, Senin (11/5), sebanyak 1.505.866 pasien Covid-19 di dunia sembuh. Jika dibandingkan jumlah kasus nonaktif yang mencapai 1.790.313 kasus, maka persentasenya mencapai 84 persen.

Baca Juga

Dari jumlah kasus nonaktif, jumlah kematian menurun menjadi 16 persen atau 284.447 jiwa. Sementara kasus aktif atau yang masih dalam penanganan rumah sakit maupun isolasi mandiri tercatat sebanyak 2.419.834. Dengan rincian 98 persen atau 2.372.756 orang dalam kondisi sedang, dan 2 persen atau 47.078 pasien dalam kondisi serius dan kritis.

Jumlah total kasus aktif dan nonaktif di dunia kini menembus 4.210.147. Setelah muncul pertama kali di Wuhan, provinsi Hubei, Cina pada Desember, virus korona dengan nama resmi SARS-Cov-2 menyebar ke 212 wilayah dan negara di seluruh dunia. Data ini mungkin hanya mencerminkan sebagian kecil dari jumlah sebenarnya dari kasus infeksi dan kematian, sebab banyak negara hanya menguji kasus yang paling serius.

Berdasarkan data statistik, Amerika Serikat (AS) masih menempati posisi pertama sebagai negara dengan kasus infeksi dan kematian dari Covid-19 tertinggi di dunia. Negeri Paman Sam kini mencatat 1.368.036 kasus Covid-19. Sedangkan korban meninggal dunia di seluruh negara bagian AS dari hari ke hari juga terlampau paling tinggi yang kini telah mencapai 80.789. Presiden Donald Trump memprediksi angka kematian mencapai 100 ribu orang.

Spanyol berada di posisi kedua dengan jumlah kasus mencapai 262.783 dan kematian 26.744 jiwa. Rusia kini berada di bawah Spanyol dalam jumlah kasus yang mencapai 221.344, meski angka kematian terilang rendah dari jumlah kasus yakni sebanyak 2.009.

photo
Pelajar menggunakan masker saat meninggalkan sekolah menengah pada hari pertama sekolah di Hutong, Beijing, Cina, Senin (11/5). Sekolah menengah di Beijing kembali dibuka untuk pertama kalinya setelah penutupan aktivitas belajar di sekolah pada Januari karena wabah coronavirus dan penyakit COVID-19. - (EPA-EFE/ROMAN PILIPEY)

Dengan tes massal yang masif, Inggris juga mengalami peningkatan jumlah kasusnya menjadi 219.183 dengan 31.855 kematian. Sementara itu, Italia mencatat 219.070 kasus Covid-19 dan 30.560 kematian akibat virus.

Prancis memiliki 176.970 kasus infeksi Covid-19 dan 26.380 kematian. Negara Eropa lain yang terpukul adalah Jerman dengan catatan 171.879 kasus infeksi Covid-19 dan 7.569 kematian.

Negara-negara Eropa kini melampaui Cina dalam jumlah kasus dan kematian akibat virus, menurut catatan resmi negara-negara. Sebelumnya, Cina tercatat sebagai episentrum virus sebab asal muasal virus berada di Kota Wuhan, di Provinsi Hubei.

Per Senin (11/5) jumlah total kematian akibat Covid-19 di Cina tidak naik dalam 24 jam yakni 4.633. Namun terdapat penambahan 17 kasus baru yang menjadikan total kasus di seluruh daratan Cina menjadi 82.918.

Indonesia tercatat sebagai negara Asia Tenggara kedua yang mencatat kasus terbanyak melampaui 13 ribu kasus. Dari catatan pemerintah, di seluruh provinsi di Indonesia tercatat 14.265 kasus, dan 991 kematian. Sementara Singapura mencatat 23.822 kasus dengan kematian yang terlampaui rendah yakni 20 orang meninggal karena virus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement