REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kelompok bersenjata menyerang rumah sakit di Kabul, Afghanistan. Serangan terhadap rumah sakit yang dikelola organisasi kemanusiaan Doctors Without Borders itu menewaskan delapan orang.
Serangan terhadap Rumah Sakit Dasht-e-Barchi itu juga melukai beberapa orang. Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan puluhan orang di dalam rumah sakit sudah dievakuasi.
Pejabat pemerintah Afghanistan mengatakan sejumlah orang terperangkap di dalam rumah sakit dan beberapa dokter melompat ke gedung sebelah. Serangan terjadi saat tiga orang bersenjata mengenakan seragam polisi masuk, melemparkan granat, dan menembak.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Tapi Taliban mengatakan mereka tidak terlibat.
Seorang dokter yang berhasil melarikan diri dari rumah sakit mengungkapkan dia mendengar ledakan keras di pintu masuk gedung. “Rumah sakit itu penuh dengan pasien dan dokter, ada kepanikan total di dalam,” ucapnya.
Asap hitam membubung dari rumah sakit. Belum diketahui kelompok atau organisasi apa yang melancarkan serangan tersebut.
Selasa (12/5) juru bicara Kementerian Kesehatan Publik Afghanistan Wahidullah Mayar mengatakan rumah sakit 100 kasur yang dikelola pemerintah ini didukung Doctors Without Borders. Organisasi kemanusiaan itu juga dikenal dengan nama Prancisnya Médecins Sans Frontières (MSF).
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian mengatakan pasukan keamanan mulai bekerja untuk menggelar serangan balik. Sekitar 80 orang termasuk perempuan dan anak-anak sudah dievakuasi dari rumah sakit itu.
Ia mengatakan pasukan keamanan menembak salah satu pelaku serangan. Tapi bentrokan masih terjadi.
Wakil Menteri Kesehatan Waheed Majrooh mengatakan delapan orang termasuk anak-anak yang terluka dalam serangan ini sudah dibawa ke rumah sakit lain. MSF belum menanggapi permintaan komentar.