Selasa 12 May 2020 21:56 WIB

Warga Spanyol Berusia 113 Tahun Kalahkan Virus Corona

Maria Branyas menjadi manusia tertua yang berhasil taklukkan infeksi virus corona.

Keluarga bersama anank-anak mereka berjalan di sepanjang sisi Barcelona, Spanyol, (26/4). Spanyol mencatatkan warganya sebagai manusia tertua yang sembuh dari Covid-19.
Foto: AP Photo/Emilio Morenatti
Keluarga bersama anank-anak mereka berjalan di sepanjang sisi Barcelona, Spanyol, (26/4). Spanyol mencatatkan warganya sebagai manusia tertua yang sembuh dari Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan berusia 113 tahun di Provinsi Girona, Spanyol dinyatakan sembuh setelah tertular virus corona tipe baru. Penyakit tersebut telah menelan ratusan ribu korban jiwa di seluruh dunia.

Media setempat pada Senin melaporkan bahwa Maria Branyas, manusia tertua di Spanyol, berhasil mengalahkan virus penyebab Covid-19 tersebut setelah berjuang selama beberapa pekan. Usai dinyatakan positif, Branyas dikarantina di sebuah kamar di panti jompo.

Baca Juga

Branyas pun kemudian dinyatakan negatif virus corona. Sementara itu, dua orang lainnya di panti jompo tersebut meninggal akibat wabah Covid-19.

Diwartakan Anadolu Agency, Saat kecil dulu, Branyas juga berhasil menaklukkan flu Spanyol, yang menyebabkan pandemi paling mematikan di abad 20 sejak 1928-1920. Gerontology Research Group, kelompok global para peneliti, mengeklaim bahwa menurut data yang ada, Branyas merupakan manusia tertua di dunia yang berhasil mengalahkan Covid-19.

Menurut para dokter, orang tua dengan kondisi medis kronis masuk dalam kelompok paling berisiko dan sebagian besar waktu mereka tak dapat sembuh dari Covid-19. Spanyol saat ini mencatat 227.436 kasus virus corona dengan 26.744 kematian. Sebanyak 137.139 pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Setelah muncul di Kota Wuhan, China, tengah pada Desember lalu, virus corona telah menjangkit ke sedikitnya 187 negara dan wilayah. Eropa dan Amerika Serikat menjadi yang paling parah terdampak.

Pandemi Covid-19 telah menelan lebih dari 285.900 korban jiwa di seluruh dunia, dengan 4,17 juta lebih kasus terkonfirmasi dan 1,45 juta pasien sembuh, menurut data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement