REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Kota Jilin, China, kembali memberlakukan kebijakan pembatasan perjalanan. Hal itu dilakukan setelah kasus infeksi Covid-19 di sana meningkat lagi.
Jilin melaporkan enam kasus baru Covid-19 pada Selasa (12/5). Hal itu telah memicu kekhawatiran pemerintah setempat.
“Situasi Covid-19 saat ini cukup kompleks dan parah serta ada risiko besar bahwa virus akan menyebar lebih jauh,” kata Wakil Wali Kota Jilin Gai Dongping dalam sebuah konferensi pers pada Rabu (13/5).
Akhir pekan lalu, Jilin telah meningkatkan risiko infeksi Covid-19 dari level sedang ke tinggi. “Untuk menghentikan penyebaran epidemi, kami telah memutuskan menerapkan langkah-langkah pengendalian di daerah perkotaan Jilin,” ujar Gai.
Dengan kebijakan baru, Jilin akan menangguhkan sementara keberangkatan atau layanan transit kereta untuk penumpang. Jilin adalah kota terbesar kedua di Provinsi Jilin. Ia berbatasan dengan Korea Utara (Korut) dan Rusia.
Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan tujuh kasus baru Covid-19 pada Selasa lalu. Enam ditemukan di Jilin dan satu lainnya berada di Shanghai. China pun mendeteksi delapan kasus asimtomatis.
Otoritas kesehatan China telah menyerukan masyarakat agar tetap mempertahankan kewaspadaan. Hal itu tetap perlu dilakukan meskipun fase puncak epidemi di sana telah berlalu.