Rabu 13 May 2020 12:41 WIB

Menlu AS Tiba di Israel untuk Bahas Pencaplokan Tepi Barat

Menlu AS akan bertemu perdana menteri Israel untuk membahas pencaplokan Tepi Barat.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri AS Mike Richard Pompeo
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Luar Negeri AS Mike Richard Pompeo

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo telah mendarat di Israel pada Rabu (13/5). Dia dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas rencana pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat. 

Dilansir laman Times of Israel, Pompeo akan menemui Netanyahu di kediaman resminya. Setelah itu, dia diagendakan bertemu pemimpin Blue and White Party, Benny Gantz. 

Baca Juga

Gantz merupakan mantan pesaing Netanyahu dalam pemilu Israel lalu. Saat ini keduanya membentuk pemerintahan koalisi dengan pembagian masa jabatan sebagai perdana menteri. 

Rencana pencaplokan Tepi Barat menjadi salah satu topik yang akan dibahas Pompeo dengan Netanyahu dan Gantz. Mereka pun disebut bakal mendiskusikan isu seputar Iran. 

Netanyahu telah berulang kali mengutarakan niatnya untuk secara resmi mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat. Dia meyakini AS akan mendukung langkah tersebut. 

Keyakinannya memang tak meleset. Duta Besar AS untuk Israel David Friedman telah mengatakan negaranya siap mengakui kedaulatan Israel di Tepi Barat setelah syarat-syarat yang ditetapkan negaranya dilaksanakan. Mereka antara lain, menyelesaikan pemetaan, menghentikan pembangunan permukiman Israel di Area C yang dikecualikan dari aneksasi, dan ketika Netanyahu setuju untuk bernegosiasi dengan Palestina sesuai dengan rencana perdamaian AS.

"Washington tidak berencana untuk memaksakan syarat baru bagi langkah itu," kata Friedman dalam sebuah wawancara dengan harian Israel, Hayom, pekan lalu. 

Setelah hal-hal itu terpenuhi, AS akan mengakui kedaulatan Israel di sebagian wilayah Tepi Barat. “Bukan AS yang mendeklarasikan kedaulatan tetapi pemerintah Israel. Setelah itu, AS siap untuk mengenalinya," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement