REPUBLIKA.CO.ID, VIENNA -- Austria mengatakan mulai bulan depan perbatasan mereka dengan Jerman akan sepenuhnya dibuka kembali. Hingga saat ini seluruh perbatasan di Uni Eropa ditutup untuk membendung penyebaran virus corona.
Kanselir Austria Sebastian Kurz mendorong agar perbatasan di negara-negara yang tingkat penularan virus coronanya rendah dibuka kembali. Vienna juga sedang bekerja sama dengan Swiss, Liechtenstein, dan 'negara tetangga Eropa timur' untuk membuka kembali perbatasan mereka.
"Mulai 15 Mei akan hanya ada sejumlah pos pemeriksaan di perbatasan Austria-Jerman, perbatasan akan dibuka sepenuhnya pada 15 Juni," kata kantor Kurz dalam pernyataannya, Rabu (13/5).
Menteri Pariwisata Austria Elisabeth Koestinger mengatakan langkah pelonggaran pertama adalah mengizinkan keluarga untuk melakukan kunjungan atau perjalanan bisnis. Kebebasan bergerak antar negara menjadi ciri khas Uni Eropa.
Kebijakan ini sangat penting bagi ikatan budaya dan industri pariwisata. Eksekutif Uni Eropa yakni Komisi Eropa diprediksi akan meminta negara anggota secara bertahap membuka kembali perbatasan mereka. Austria dan Jerman adalah dua negara yang cukup dini dalam memberlakukan karantina wilayah.
Sejak wabah virus corona merebak, Austria dan Jerman langsung menerapkan peraturan untuk mencegah penyebaran. Angka infeksi dan kematian akibat virus corona di dua negara itu cukup rendah dibandingkan negara-negara Eropa lainnya.
Kurs sudah melobi Jerman dan kantornya mengatakan langkah ini sedang dibahas dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Sektor pariwisata bertanggung jawab sekitar delapan persen output perekonomian Austria dan Jerman sumber wisatawan terbesar mereka.