REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN -- Pihak berwenang Kota Wuhan memulai upaya untuk menggelar tes virus corona terhadap 11 juta warganya. Rencana ini ditetapkan setelah sejumlah orang terinfeksi virus yang dikenal Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
China negara pertama yang menerapkan karantina nasional dan negara pertama yang melonggarkannya. Mereka sudah berusaha menjaga akan tidak ada gelombang baru.
Pada Rabu (13/5) surat kabar setempat melaporkan komisi kesehatan distrik dan komite lingkungan kota Wuhan sudah diberitahu rencana untuk memeriksa semua warga kota tersebut. Tes rencananya difokuskan pada orang lanjut usia, populasi padat penduduk dan masyarakat yang berpindah-pindah.
Orang yang menjawab saluran telepon Wali Kota Wuhan mengatakan distrik lokal akan melakukan tes dalam 10 hari ke depan. Orang tersebut menolak memberitahu namanya karena tidak berwenang berbicara dengan wartawan.
Kasus pertama virus corona terdeteksi di Wuhan bulan Desember lalu. Pada akhir Januari pemerintah menutup seluruh kota dan wilayah sekitarnya. Membatasi pergerakan lebih dari 50 juta warga.
Baru-baru ini kota itu kembali menemukan enam kasus baru di satu klaster. Ini pertama kalinya pemerintah setempat melaporkan kasus infeksi virus korona sejak awal April lalu.
Belum diketahui berapa orang lagi yang harus dites. Salah satu pakar dari Wuhan University mengatakan kepada surat kabar Global Times, sejak wabah merebak lebih dari 5 juta warga Wuhan sudah dites.
Virus korona sudah menginfeksi lebih dari 4,2 juta orang dan menewaskan 291 ribu pasien di seluruh dunia. Dengan 82 kasus kematian Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan tingkat kematian tertinggi di seluruh dunia. Para pakar mengatakan jumlah sebenarnya dapat lebih tinggi lagi, dikutip dari AP.