REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki di Ankara Ankara menanggapi panggilan di media sosial (medsos) dari anak-anak Mehmet Hanefi Aydin untuk membawa kembali perempuan berusia 55 tahun tersebut yang tidak mendapat pengobatan virus corona secara layak di Sudan. Turki pun pada Selasa pekan lalu, memulangkan salah satu warganya yang menderita Covid-19, lantaran tidak mendapatkan perawatan memadai selama di Sudan.
Mehmet Hanefi Aydin, dikirim pulang ke Turki dari sebuah rumah sakit di Sudan, meskipun ia dinyatakan positif terkena virus corona. Aydin kembali dari Khartoum melalui pesawat Ambulans milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Turki, setelah anak-anaknya memohon bantuan di medsos.
Pesawat jet tersebut khusus dioperasikan untuk mengantarkan pasien dalam kondisi tertentu, yang dioperasikan Kemenkes Turki. Setelah tiba di Istanbul, Aydin langsung dibawa ke Rumah Sakit Riset dan Pelatihan Pendik Universitas Marmara.
Dikutip dari TRT, menurut Menkes Turki, Fahrettin Koca, jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di ICU dan ventilator terus menurun. Pada pekan lalu, total sudah 73.285 orang dinyatakan pulih. (Data terbaru di laman Worldometers, dari total 143.114 kasus positif di Turki, sebanyak 101.715 pasien sembuh dan 3.952 pasien meninggal.
Pada April lalu, pesawat Ambulans juga sempat diterbangkan menuju Swedia untuk membawa Emrullah Gülüşken (47 tahun) untuk pulang ke Turki demi mendapat perawatan di negaranya. Pemerintah Turki mengirimkan pesawat Ambulans untuk membawa pulang salah satu warganya itu yang sempat ditolak mendapatkan perawatan di Swedia, setelah dinyatakan positif terkena virus corona.
Fahrettin Koca pun menginstruksikan sebuah pesawat ambulans terbang untuk membawa kembali Emrullah Gülüşken dan empat anaknya ke Turki dari Malmo, yang merupakan kota terbesar ketiga di Swedia. Gulusken akhirnya diterbangkan ke Antalya, Turki dari Malmo dengan pesawat ambulans bersama anak-anaknya, yaitu Samira, Leyla, Emir Ali, dan Mahmut.