REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, warga Amerika Serikat (AS) akan diusir dari Irak dan Suriah. Ancaman terbaru Iran ini dirilis dalam menuntut AS menarik mundur pasukannya dari Timur Tengah.
Iran hampir menggelar perang dengan AS setelah pesawat nirawak Negeri Paman Sam meledakkan komandan militer mereka, Jenderal Qassem Soleimani, pada 3 Januari lalu di Baghdad. Serangan itu memicu pembalasan Teheran dengan tembakan rudal ke pangkalan militer AS di Iran beberapa hari kemudian.
Berdasarkan transkrip pidato pada siswa yang diunggah di situs resminya, Khamenei mengatakan, tindakan orang Amerika di Afghanistan, Irak, dan Suriah membuat mereka dibenci. "Amerika tidak akan tinggal di Irak dan Suriah dan akan diusir," kata Khamenei, Senin (18/5).
Bulan lalu Presiden AS Donald Trump mengatakan, ia sudah menginstruksikan Angkatan Laut AS untuk menembak semua kapal Iran yang mengganggu di laut. Namun, kemudian ia mengatakan tidak akan mengubah peraturan keterlibatan militer.
Pernyataan Trump itu dibalas kepala pasukan elite Garda Revolusi Iran Mayor Jenderal Hossein Salami. Ia mengatakan, Iran akan menghancurkan kapal-kapal AS jika mereka mengancam keamanan di Teluk.