REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN — Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas dijadwalkan untuk menggelar konferensi video dengan rekan-rekan Uni Eropa pada Senin (18/5) hari ini. Konferensi secara virtual kali ini diagendakan untuk membahas upaya membuka kembali perbatasan antara negara anggota organisasi supranasional, guna memulai kembali peekonomian dari sektor pariwisata.
Selama ini, pariwisata menjadi bagian utama produk domestik bruto (PDB) penting bagi negara-negara Uni Eropa, secara khusus seperti Italia, Kroasia, Spanyol, dan Yunani. Sebelumnya, Menteri Luar Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias mengatakan percaya dengan kemampuan negaranya untuk membuka kembali destinasi liburan yang aman pada musim panas tahun ini atau hanya dalam dua bulan mendatang.
Yunani menjadi salah satu negara anggota Uni Eropa yang relatif tidak terlalu terdampak pandemi virus corona jenis baru (Covid-19). Hal itu salah satunya disebabkan karena aturan pembatasan yang sangat ketat diterapkan sejak awal oleh negara itu.
Sejauh ini, di Yunani dengan populasi 10,5 juta orang, hanya terdapat 2.834 kasus Covid-19 dan 163 kematian. Oleh karena itu, negara tersebut sudah mulai kembali membuka institusi dan perekonomian, serta beberapa area wisata seperti pantai-pantai yang terkenal bagi para turis dunia.
Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic mengatakan hotel-hotel serta pantai di negara itu telah dipersiapkan untuk menyambut para turis pada musim panas ini. Kasus Covid-19 di negara dengan populasi sekitar 4 juta orang itu tercatat adalah 2.226 dan 95 kematian.
Sementara itu, Thomas Bareiss, komisaris pariwisata pemerintah Jerman optimistis bahwa ada peluang hanya dalam beberapa bulan ke depan, perjalanan dapat kembali dilakukan tak hanya dalam negeri, tetapi untuk seluruh Eropa. Selain itu, dalam satu pekan terakhir, negara Eropa lainnya seperti Spanyol, Italia, dan Portugal telah mengumumkan rencana menyambut kembali wisatawan internasional pada pertengahan Juni mendatang.
Dilansir DW, negara-negara yang bergantung pada pendapatan pariwisata harus menyeimbangkan kebutuhan ekonomi untuk memulai kembali musim turis dengan terus memperhatikan aturan jarak fisik dan kebersihan yang diperlukan untuk memperlambat penyebaran wabah virus corona jenis baru. Para pejabat Uni Eropa diharapkan untuk segera merilis beberapa rincian tentang bagaimana blok itu akan menangani pariwisata musim panas di tengah pandemi Covid-19 yang kemungkinan belum berakhir.
Sebelumnya Inggris, yang telah meninggalkan Uni Eropa tetapi masih beroperasi di bawah peraturan organisasi supranasional itu, dilaporkan tetap memberlakukan aturan agar warga tidak melakukan perjalanan internasional. Orang-orang yang datang ke negara itu akan melalui karantina bagi siapapun yang melakukan perjalanan melalui udara selama 14 hari. Sementara, di Prancis dan Irlandia, turis dapat bebas dari jenis karantina tersebut.