REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Diaspora Indonesia di Amerika Serikat (AS) dan Kanada sukses berkolaborasi menyelenggarakan acara bertajuk "Rantai Doa dan Aksi (RDA)" untuk menggalang kepedulian menghadapi pandemi Covid-19. Acara yang diselenggarakan virtual itu mengusung tema Meneguhkan Solidaritas Diaspora Indonesia di AS-Kanada dengan Masyarakat di Tanah Air, pada Sabtu (16/5).
Dikemas dalam 4 babak, RDA diawali dengan dua babak cuplikan liputan media nasional dan internasional mengenai situasi dunia sebelum pandemi Covid-19. Dua babak lagi yang menjadi pokok acara, mengajak pemirsa untuk bersatu dalam semangat solidaritas, soliditas, optimisme, dan pengharapan yang kuat untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Hal itu direalisasikan dalam pesan dan doa lintas agama yang disampaikan oleh para pemuka agama dari Tanah Air, AS, dan Kanada. Sebagai penutup, pemirsa diajak untuk melakukan aksi nyata sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, khususnya di masa sulit saat ini.
Di antara para pemuka agama di AS yang menyampaikan doa, pesan, dan harapan pada acara tersebut adalah Ustadz Mohammad Joban, Imam di Masjid ar-Rahmah, Redmont, Seattle, Washington, dan Imam Shamsi Ali, Pimpinan Nusantara Foundation, New York. Pesan senada juga diungkapkan oleh para tokoh dan wakil umat beragama di AS, di antaranya termasuk Imam Fahmi Zubir, Desak Nyoman Sri Gestari, Pendeta Theny Landena, Romo Dimas Pele Alu O.Carm, Pendeta Deetje Tiwa-Rotinsulu, dan Phra Sombati Pavitto.
Sedangkan pemuka agama dari Tanah Air yang juga turut menyampaikan pesan melalui rekaman video di antaranya adalah KH Said Aqil Siradj, KH Haedar Nashir, KH Nasaruddin Umar, Pendeta Gomar Gultom, Ignatius Kardinal Suharyo, Xs. Budi S. Tanuwibowo, Bhante Jutaliko Mahathera, dan Pinandito Astono Chandra Dana.
"Mewakili Panitia, saya sangat berterima kasih atas dukungan dan partisipasi para tokoh agama di AS dan di tanah air, serta support dan fasilitasi yang diberikan oleh seluruh Perwakilan RI di AS dan Kanada, maupun seluruh pemirsa dan berbagai organisasi di AS, Kanada, dan Indonesia dalam kegiatan ini," ujar Ketua The Indonesian Muslim Society in Amerika (IMSA) Syafrin Murdas dalam rilis pers yang diterima Republika, Senin.
Menurutnya, banyaknya pihak yang terlibat aktif membuktikan bahwa dengan kerja sama erat, kita bisa berkontribusi untuk mengatasi pandemi ini bersama-sama. Pesan senada disampaikan ketua Satuan Tugas KBRI Washington, D.C. untuk Penanggulangan Covid-19 Theodorus Nugroho, yang mengapresiasi dukungan berbagai pihak serta kuatnya persatuan diaspora dan masyarakat Indonesia di AS, sehingga acara Rantai Doa dan Aksi ini dapat terwujud.
"Acara ini adalah salah satu bentuk kontribusi konkret masyarakat dan diaspora Indonesia di AS dan Kanada, yang didukung oleh para pemuka agama, untuk menyatukan langkah membantu sesama anak bangsa, khususnya di tanah air," ujarnya.
Kegiatan ini juga disambut sangat baik oleh masyarakat yang mengikuti langsung acara tersebut. "Bagus sekali acaranya. Saya terkesan karena diingatkan bahwa dunia ini adalah rumah kita bersama. Semua manusia, apapun latar belakangnya, punya keinginan yang sama untuk damai dan sejahtera. Semua pihak harus bekerja sama agar wabah ini cepat berakhir," ungkap Reny, salah satu diaspora Indonesia yang berdomisili di Florida.
Rangkaian acara RDA selengkapnya, dapat diikuti melalui tautan Youtube dan Facebook KBRI Washington, DC: YouTube: https://youtu.be/PnfjzfKXdXE ,
Facebook: https://www.facebook.com/KBRIWashDC/videos/244863980167968. Di samping doa dan pesan agama, RDA juga dimaksudkan untuk penggalangan dana yang dapat disalurkan melalui organisasi dan perkumpulan masyarakat Indonesia, baik di Indonesia, AS, maupun Kanada, yang dapat dilihat di kedua kanal tersebut.