REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Pusat Riset Finlandia (VTT) mengungkapkan masker memperlambat penularan virus corona, tapi tak bisa mencegah sepenuhnya. Masker akan semakin efektif jika dipadankan dengan prosedur kesehatan lain.
VTT mendapati masker kain tidak melindungi penggunanya dari corona. Tapi melindungi orang lain dari penularan corona. Peneliti juga menemukan masker kain lebih rendah kemampuannya dari masker medis yang punya komposisi perlindungan lebih baik.
Dibanding bahan katun, masker dari polister dianggap lebih baik. Sebab, masker jenis itu punya daya filtrasi 40-50 persen dibanding katun hanya 20-30 persen. Polister juga resisten terhadap air.
"Anda bisa bekerja hingga delapan jam dengan masker medis, sedangkan masker kain hanya tahan 10 menit," kata peneliti VTT, profesor Ali Harlin seperti dilansir dari Sputnik pada Selasa, (19/5).
VTT meyakini penggunaan masker setiap hari hanya mengurangi potensi penularan corona. Cara seperti itu ternyata tak mencegah sepenuhnya seseorang untuk terinfeksi corona. Masyarakat wajib melengkapi pedoman melawan corona seperti pembatasan sosial dan kebersihan tubuh.
"Masker bisa menjadi pelengkap dalam usaha membuka masyarakat lagi, tapi masker saja bukan jawaban," ujar Harlin.
Harlin menyebut masker bisa menjadi peralatan yang berguna di tempat publik seperti transportasi umum, pusat perbelanjaan, dan ruang tunggu.
"Ketika bicara dan batuk, kita mengeluarkan droplet. Masker bisa mencegah atau memperlambat penularan ini."
Kasus corona di Finlandia diketahui mencapai 6.350 pada Senin (18/5). Dari jumlah itu, 300 pasien meninggal dunia dan 5.000 pasien berhasil sembuh.