Selasa sore (19/05) dalam konferensi persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan diperpanjang. Dalam kesempatan tersebut ia juga memaparkan perkembangan pengendalian pandemi COVID-19 di ibu kota.
"Awal pertengahan Maret terjadi peningkatan orang yang berada di rumah saja, bahkan di Jakarta hampir 60 persen dari wargga Jakarta berada di rumah saja," jelas Anies.
Anies menyampaikan jika warga tetap berada di rumah, diprediksi kasus harian COVID-19 10 -14 hari ke depan akan menurun, dan begitu pula sebaliknya.
"Tetapi di bulan Mei jumlah laporan kasus per hari mengalami peningkatan kembali, seakan kita menuju gelombang kedua," papar Anies. "Maka harapannya kita akan nanti bisa menurunkan kembali ke bawah."
Anies menjelaskan angka Reproduction Number (R0) di Jakarta mulai menurun semenjak Maret dari angka 4 hingga 1,11. Menurut Anies angka ideal R0 adalah di bawah 1, yang menandakan "tidak lagi menularkan."
Anies pun memutuskan untuk memperpanjang PSBB di Jakarta selama 14 hari ke depan. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan ini pun optimis bahwa perpanjangan PSBB kali ini akan jadi yang terakhir.
"Karena itu mulai 14 hari ke depan mulai tanggal 22 sampai dengan tanggal 4 (Juni) ini adalah masa menentukan, apakah kita akan rata, apakah kita akan naik, atau kah kita akan turun," ujar Anies.
Namun, Anies kembali mengingatkan seluruh warga Jakarta untuk disiplin dalam mematuhi PSBB. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melonggarkan aturan PSBB dan meminta warga Jakarta untuk tidak mudik.
"Ini bisa menjadi PSBB penghabisan jika kita disiplin," Anies menekankan.
"Kami mengambil semua keputusan mengandalkan temuan-temuan ilmiah, ini semua berbasis pada sains, bukan kira-kira," pungkasnya.
rap