REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sikap Uni Emirat Arab (UEA) mengenai krisis Libya sudah jelas, yaitu mendukung gencatan senjata.
"Satu-satunya solusi yang dapat diterima adalah gencatan senjata segera dan komprehensif untuk kembali ke proses politik," kata Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash, pada Rabu.
"Krisis ini telah berlangsung selama hampir 10 tahun. Tidak ada solusi lainnya selain proses politik," kata dia lagi.
Pada Senin, militer Libya mengambil alih pangkalan udara Al-Watiya yang diduduki milisi Khalifa Haftar.
Kemenangan itu diumumkan oleh kantor media dari Operasi Volcano of Rage yang dipimpin pemerintah.
Dalam 48 jam terakhir, militer Libya juga berhasil menghancurkan tiga sistem pertahanan udara jenis Pantsir buatan Rusia yang dipasok oleh UEA dan digunakan oleh pasukan Haftar.
https://www.aa.com.tr/id/dunia/uea-desak-gencatan-senjata-di-libya/1847683