Kamis 21 May 2020 13:04 WIB

Pria ini Tempuh Perjalanan 14 Jam Pasok Makanan ke Alaska

Ditutupnya dermaga karena Covid-19, menyulitkan penduduk di Gustavus medapat makanan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Pasokan makanan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Pasokan makanan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GUSTAVUS -- Alaska merupakan salah satu negara bagian Amerika Serikat (AS) yang terluas dan terpisah dari daratan utama. Gustavus, salah satu daerah di Alaska bahkan hanya bisa diakses dengan pesawat pribadi atau kapal laut yang dilengkapi khusus untuk medan yang keras dan dingin.

Ditutupnya dermaga karena pandemi Covid-19, kian menyulitkan penduduk di Gustavus untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Beruntung, setiap pekannya ada pemilik toko kelontong di Gustavus bernama Toshua Parker yang rela menempuh perjalanan 14 jam dengan kapal untuk membeli kebutuhan pangan dari Juneau, kota terdekat dari Gustavus.

Parker yang dibesarkan di Gustavus biasa terbang bolak-balik ke Juneau dengan kapal kecil bersama ayahnya, Lee Parker, guna membeli bahan makanan untuk toko milik keluarganya. Namun karena penduduk makin bertambah, dia akhirnya memutuskan membeli kapal pendarat untuk mengangkut barang-barang antara Juneau dan Gustavus.

Sesampai di Juneau, Parker mengeluarkan daftar belanja mulai dari telur hingga membeli berbagai peralatan perkakas yang dibutuhkan masyarakat Gustavus. Setelah semua belanjaan diangkut ke kapal, Parker menginap. Semalam kemudian dia kembali ke rumah pada saat air pasang keesokan paginya.

"Saya hanya mengambil laba sedikit, tidak pernah saya jual dengan harga tinggi. Yang penting cukup untuk memasok kembali barang di toko setiap pekannya," kata Parker seperti dilansir the Washington Post, Kamis (21/5).

Apa yang dilakukan Parker mendapat apresias warga Gustavus. Leah Okin (51 tahun), penduduk asli Inggris yang pindah ke Alaska 27 tahun lalu dan sekarang mengelola Asosiasi Pariwisata Gustavus mengatakan Parker sangat membantu kehidupan mereka.

"Dia benar-benar menyederhanakan hidup kami semua. Kami saling menunjukkan peduli di masa sulit seperti sekarang," kata Okin.

Pada masa normal, wisatawan biasanya mulai berdatangan pada bulan-bulan ketika cuaca Alaska lebih hangat. Sayangnya, pada tahun ini pariwisata di Alaska akan mengalami pukulan berat karena pandemi Covid-19.

Alaska memiliki sekitar 400 kasus positif Covid-19 yang dikonfirmasi, dengan 30 di antaranya di wilayah Juneau.

Menurut Parker, ini akan menjadi musim yang sulit karena pariwisata dan minyak adalah sumber pendapatan masyarakat. "Banyak orang akan terpukul, jadi aku senang setidaknya bisa menjaga mereka dengan memasok makanan dan apa pun yang mereka butuhkan," kata Parker.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement