REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) meminta masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah yang segera untuk mencegah rencana aneksasi Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
"Setiap tindakan sepihak yang diambil Israel untuk mencaplok tanah Arab tidak sesuai dengan proses perdamaian dan tidak konsisten dengan resolusi legitimasi internasional," kata pernyataan OKI.
Organisasi itu meminta komunitas internasional, terutama Majelis Umum PBB dan Dewan Keamanan, untuk "mengambil langkah-langkah praktis dan mendesak pencegahan implementasi aneksasi kolonial dan rencana penyelesaian."
OKI menekankan solusi yang adil dan permanen untuk perjuangan Palestina melalui solusi dua negara dan pembentukan negara Palestina, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Israel diperkirakan akan mencaplok bagian-bagian Tepi Barat pada 1 Juli, sebagaimana disepakati antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz, kepala partai Biru dan Putih.
Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipandang sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional, sehingga membuat semua pemukiman Yahudi di sana - serta aneksasi yang direncanakan - adalah ilegal.
Pada Selasa, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pihaknya mengakhiri semua perjanjian dan kesepakatan yang ditandatangani dengan Israel dan AS, termasuk tentang keamanan.
https://www.aa.com.tr/id/dunia/oki-desak-cegah-aneksasi-israel-di-tepi-barat/1851130