Senin 25 May 2020 02:54 WIB

Tunawisma di Malaysia Diberi Pelatihan Siap Kerja

Pelatihan siap kerja diberikan untuk tunawisma di Malaysia.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Muhammad Hafil
Tunawisma di Malaysia Diberi Pelatihan Siap Kerja. Foto: Warga memadati area pasar Raja Bot di Kampong Bharu untuk melakukan pendaftaran tes COVID-19 di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (6/5). Malaysia membuka kegiatan ekonominya untuk pertama kalinya pada 04 Mei sejak masa lockdown coronavirus yang diberlakukan 18 Maret lalu. Di bawah peraturan baru, semua pekerja asing di bidang konstruksi, pabrik, komersial, dan restoran harus menjalani tes penyaringan COVID-19.
Foto: EPA-EFE/FAZRY ISMAIL
Tunawisma di Malaysia Diberi Pelatihan Siap Kerja. Foto: Warga memadati area pasar Raja Bot di Kampong Bharu untuk melakukan pendaftaran tes COVID-19 di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (6/5). Malaysia membuka kegiatan ekonominya untuk pertama kalinya pada 04 Mei sejak masa lockdown coronavirus yang diberlakukan 18 Maret lalu. Di bawah peraturan baru, semua pekerja asing di bidang konstruksi, pabrik, komersial, dan restoran harus menjalani tes penyaringan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID,  KUALA LUMPUR – Sebanyak 360 orang tunawisma di Kuala Lumpur mengikuti pelatihan dan kursus, untuk dipekerjakan setelah selesai Idul Fitri 1441 H. Menteri Wilayah Federal Malaysia, Tan Sri Annuar Musa mengatakan, 300 tuna wisma akan melakukan kursus di Sepang dan Selangor selama sebulan penuh.

Sementara 60 lainnya akan dikirim ke pusat pelatihan Kuantan, Pahang selama tiga bulan dengan pelayanan tertentu. "Kami menemukan bahwa 60 dari mereka memiliki beberapa masalah, terutama mereka yang baru dinyatakan bebas dari keterlibatan obat-obatan,” ujar dia seperti dilansir Bernama, Ahad (24/5).

Baca Juga

Dia menyebutkan, dengan mengirim 60 orang ke Kuantan dan dengan waktu yang lebih lama, diharapkan kondisi atas masa lalu bisa dikesampingkan agar bisa bekerja prima.

“300 orang lainnya yang terbiasa dengan gaya hidup duniawi, belum terbiasa dengan rutinitas yang terjadwal dan disiplin,” tambah dia.

Sambung dia, kementerian juga telah berkoordinasi dengan Angkatan Bersenjata Malaysia, psikolog, penasihat dan otoritas kesehatan untuk memberikan pelatihan sistematis. Tujuannya, untuk mendapatkan kebiasaan terkait dedikasi dan disiplin, agar bisa melakukannya ketika mendapat kerja.

"Ini akan menelan biaya sekitar RM 3,4 juta (Rp 11.5 m) yang akan mencakup sewa, makan, dan peralatan untuk fasilitas kursus,” kata dia. 

Annuar Musa tak menampik bahwa dana tersebut merupakan jumlah yang besar. Namun demikian, pihaknya ingin menyelesaikan masalah tunawisma secepat dan seefektif mungkin.

Ditanya tentang laporan terakhir menyoal sekelompok tunawisma baru di Kuala Lumpur, ia mengatakan bahwa mereka datang ke kota untuk mencari pekerjaan dan menjadi tunawisma sementara.

“Kami siap membantu mereka. Jika mereka dipaksa menjadi tuna wisma, mereka dapat melapor ke DBKL dan tidak perlu tidur di bawah jembatan, ”katanya.

Dia mengatakan, bagi tunawisma yang sehat dan bisa ditempatkan bekerja di grosir, akan melakukan beberapa jenis pekerjaan dengan pendapatan sekitar RM 1.400 (Rp 4,7 juta).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement