REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Gempa bumi melanda dekat ibukota Selandia Baru, Wellington, pada Senin (24/5) pagi. Peristiwa ini mengguncang banyak warga, termasuk Perdana Menteri Jacinda Ardern yang sedang melakukan wawancara TV secara langsung di gedung parlemen.
Menurut laporan Geonet, gempa berkekuatan 5,8 sedalam 37 km. Pusat gempa terjadi di 30 km barat laut Levin, sebuah kota di Pulau Utara Selandia Baru yang dekat dengan ibu kota Wellington.
Geonet pertama kali melaporkan gempa berkekuatan 5.9. Meskipun tidak ada laporan kerusakan akibat gempa yang berlangsung selama lebih dari 30 detik, peristiwa ini menyebabkan kepanikan di Wellington. Beberapa orang di kantor dan rumah-rumah terlihat mengamankan diri di bawah meja untuk berlindung.
Getaran dimulai ketika Ardern muncul di TV dari gedung parlemen. "Goyangan yang lumayan di sini ... jika kau melihat sesuatu bergerak di belakangku. Sarang lebah bergerak sedikit lebih banyak daripada biasanya," ujarnya bercanda di AM Show on Newshub.
Ardern meyakinkan bahwa kondisi aman dan wawancara dapat dilanjutkan. "Saya tidak berada di bawah lampu gantung apa pun dan sepertinya saya berada di tempat yang kuat secara struktural," katanya.
Layanan darurat di Wellington mengatakan, tidak ada laporan kerusakan. Semua kereta di Wellington ditangguhkan dan sejumlah gempa susulan di daerah tersebut terjadi.
Selandia Baru terletak di "Cincin Api" yang secara seismik aktif. Terdapat busur gunung berapi sepanjang 40.000 km dan parit samudera yang menyandang sebagian besar Samudra Pasifik.
Kota Christchurch masih belum pulih dari gempa berkekuatan 6,3 pada tahun 2011 yang menewaskan 185 orang. Pada 2016, gempa berkekuatan 7,8 melanda kota Pulau Kaikoura di Pulau Selatan, menewaskan dua orang dan menyebabkan kerusakan senilai miliaran dolar, termasuk di Wellington.