REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dubai, mulai Rabu (27/5), akan melonggarkan sejumlah larangan terkait pencegahan penularan virus corona. Di antara pelonggaran itu, Dubai akan mengizinkan pergerakan warganya dan membuka kembali tempat kebugaran, bioskop, dan seluncur es.
Namun, pembatasan jam malam akan tetap berlaku pukul 20.00 hingga 23.00 waktu setempat, lalu dicabut pukul 06.00 keesokan harinya.
Laman the National melaporkan, di antara kelonggaran tersebut, layanan jasa kesehatan yang tidak esensial pun akan diizinkan. Salah satu layanan kesehatan yang diizinkan adalah berobat ke dokter gigi.
Pengumuman ini disampaikan dalam pertemuan komite tinggi Dubai yang mengurusi krisis dan bencana, Supreme Committee of Crisis and Disaster Management. Badan tersebut dipimpin Sheikh Hamdan bin Mohammed yang juga Putra Mahkota Dubai.
"Setiap orang bertanggung jawab," kata Sheikh Hamdan, dalam keterangan pers Senin (25/5) malam. Menurutnya, Pemerintah Dubai menyadari ada tantangan ekonomi yang dihadapi negara-negara di seluruh dunia.
"Yang membuat kita berbeda adalah kemampuan kita menangani perubahan secara positif dan kegesitan kita," katanya dikutip the National. "Kita semua memiliki elemen yang diperlukan untuk beradaptasi dengan tantangan yang ada. Saya yakin semua anggota masyarakat akan bersama-sama memulihkan krisis ini sesegera mungkin."
Menurut Pemerintah Dubai, tanggung jawab setiap warga dan sistem kesehatan yang maju di Dubai menjadi faktor yang memungkinkan perekonomian dibuka kembali.
Menurut kantor penerangan Dubai, Government Media Office, ada rumah sakit lapangan dengan kapasitas 3.000 tempat tindur di World Trade Center dan fasilitas lain di Dubai Parks and Resorts dengan kapasitas 1.200 tempat tidur. Semua fasilitas itu siap menangani kasus jika diperlukan.
Selain melakukan prosedur kebersihan dan pencegahan, namun masih ada hal yang masih dibatasi. Kunjungan antarkerabat dan acara kumpul-kumpul masih tetap harus dihindari kecuali mematuhi aturan yang ketat.