REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Politisi Irlandia Richard Boyd Barrett pada Rabu menggambarkan pendudukan Palestina dan pendirian negara Israel sebagai bencana total bagi Palestina.
Dalam sebuah wawancara dengan IRNA, ia mengomentari pendudukan panjang Israel atas Palestina selama 72 tahun terakhir, merupakan penindasan yang ekstrem.
Israel berpura-pura tertarik pada perdamaian, kata Boyd Barret, seraya menambahkan situasi di Gaza bisa dianggap mengerikan.
Boyd Barret menyatakan komunitas internasional telah gagal total dalam melindungi hak-hak dasar manusia dan sipil Palestina.
"Masyarakat telah mengizinkan pelanggaran sistematis hak asasi manusia yang berkelanjutan, termasuk pengepungan ilegal Gaza atau pembersihan etnis," tambahnya.
Mengomentari kesepakatan abad ini, Boyd Barret menunjukkan itu tidak dapat dianggap sebagai kesepakatan damai. "AS berpura-pura tertarik pada perdamaian."
Dia menegaskan kesepakatan itu dapat dianggap sebagai dukungan pendudukan ilegal tanah oleh rezim.
Politisi ini menggambarkan Israel sebagai rezim apartheid. Menurut dia, memulihkan perdamaian di Palestina dan wilayah hanya akan mungkin melalui pembongkaran rezim.
Richard Boyd Barrett adalah anggota Partai "Solidaritas --People Before Profit" di Irlandia.