REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki kini menerima pasien wisata kesehatan dari negara seluruh dunia menyusul keberhasilannya melawan wabah Covid-19.
Setelah menerima pasien dari 31 negara, Kementerian Kesehatan Turki pada Kamis mengumumkan bahwa semua orang dari seluruh negara sudah memenuhi syarat.
Turki akan menerima semua pasien yang memerlukan perawatan di semua cabang, serta terapi reproduksi, organ, sumsum tulang, dan transplantasi sel induk, bedah robotik, bedah bariatrik, dan radiologi intervensi, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Para pasien dan klien dapat memasuki negara itu melalui darat dan udara.
Transportasi udara akan diizinkan di bandara di Istanbul, ibu kota Ankara, dan Antalya, sementara transportasi darat akan melalui gerbang perbatasan Kapikule dengan Bulgaria, gerbang perbatasan Sarp dengan Georgia, dan gerbang perbatasan Habur dengan Irak.
Pernyataan itu selanjutnya mengatakan bahwa rumah sakit yang menerima pasien internasional harus mendapatkan Sertifikat Otoritas Pariwisata Kesehatan Internasional yang dikeluarkan oleh kementerian.
Untuk memastikan keselamatan mereka, lantai atau koridor khusus atau area rumah sakit akan disediakan untuk pasien wisata kesehatan, sehingga tidak ada pasien atau klien lain yang melakukan kontak dengan mereka, tambah pernyataan itu.
Pada 2018 Turki memperoleh sekitar 1,5 miliar dolar AS dari pariwisata medis dengan pasien dari manca negara yang menikmati layanan kesehatan berkualitas tinggi dan harga lebih rendah.