REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU -- Perdana Menteri India Narendra Modi mengapresiasi kinerja para tenaga medis yang kini tengah berjuang di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan Modi melalui video konferensi saat mengisi acara di Universitas Kesehatan Rajiv Gandhi, Bengaluru, India.
"Virus ini mungkin merupakan musuh yang tidak terlihat. Tapi pasukan kita, para pekerja medis tidak terkalahkan. Dalam pertempuran antara yang tidak terlihat dengan yang tidak terkalahkan, pekerja medis kami pasti akan menang," kata Modi, Senin (1/6)
Modi mengatakan dunia memperhatikan para tenaga medis dengan penuh syukur, harapan, dan penantian akan 'perawatan' serta 'kesembuhan'. "Sumber keberanian perjuangan India dalam melawan Covid-19 adalah kerja keras komunitas medis dan para pejuang corona kami. Faktanya, dokter, dan tenaga medis seperti layaknya tentara, namun tak berseragam tentara," imbuhnya.
Dalam pidatonya Modi juga menekankan bahwa kekerasan terhadap prajurit Covid-19 tidak akan ditoleransi. "Saya ingin menyatakannya dengan tegas, kekerasan, pelecehan, dan perilaku kasar terhadap pekerja garis depan tidak dapat diterima," ucap Modi.
Modi mengaku optimis dengan program 'Dibuat di India'. India kini juga telah memulai produksi alat pelindung diri dan memberikannya kepada para petugas medis sebagai pihak yang berada di garis depan.
India mulai membuka aktivitas kembali secara bertahap setelah hampir dua bulan lockdown. India merupakan negara dengan jumlah kasus terbanyak nomor tujuh di dunia.