REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Vietnam diramalkan menghadapi gelombang panas pada awal Juni ini. Masyarakat Vietnam diminta bersiap menghadapi cuaca yang lebih panas dari biasanya.
Dilansir dari Vietnam News Agency pada Kamis, (4/6), suhu rata-rata di Vietnam diprediksi naik 0,5 sampai 2 derajat celcius. Kenaikan ini akan lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu. Prediksi itu disampaikan oleh BMKG-nya Vietnam.
Selain gelombang panas, diramalkan juga bahwa curah hujan akan menurun 20-40 persen. Dengan demikian cuaca panas akan sulit dibendung oleh hawa dingin dari hujan.
Vietnam bakal menghadapi kemunkinan kebakaran hutan akibat gelombang panas ekstrem. Kondisi ini masih ditambah hantaman angin kering dari arah barat daya. Hujan baru akan turun pada pertengahan Juni, itu pun dengan curah hujan mengalami penurunan.
BMKG-nya Vietnam meramalkan gelombang panas menghantam Red River Delta dan wilayah pusat pada awal Juni ini. Kemudian berlanjut menghantam kawasan pegunungan di bagian utara.
Sebelumnya, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc sudah meminta provinsi di wilayah pusat untuk menerapkan respons atas gelombang panas dan kekeringan sejak Mei lalu. Sebab hantaman gelombang panas ini sudah diperkirakan oleh Vietnam.
Pemerintah Vietnam menetapkan prioritas utama ialah menjaga suplai air buat manusia, hewan ternak dan tanaman pangan. Tujuannya memastikan keberlangsungan hidup masyarakat dengan ketersediaan makanan dan minuman.