REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Alekseevich Nebenzya mengecam tuduhan yang menyatakan Iran telah melanggar resolusi PBB pada 2015 melalui peluncuran satelit.
Ia mengatakan upaya berkepanjangan AS untuk mencabut hak Iran dari program luar angkasa yang damai dengan alasan palsu merupakan sebuah keprihatinan serius dan disesalkan dengan sangat dalam.
Dia menyebut tuduhan AS terhadap peluncuran satelit, yang dilakukan pada 22 April 2020, sebagai menyesatkan.
"Iran tidak pernah memiliki senjata nuklir." katanya, Kamis. "Iran itu tidak memilikinya dan kami tidak berharap untuk memilikinya di masa depan."
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi menyatakan program rudal defensif Iran tidak ada hubungannya dengan Resolusi 2231. Pasalnya, rudal Iran pada dasarnya tidak dirancang untuk membawa senjata nuklir.