REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Pemerintah Zimbabwe menahan 1.312 orang dalam 24 jam terakhir karena melanggar aturan pencegahan virus corona. Dengan demikian, total sementara warga Zimbabwe yang ditahan sepanjang lockdown sudah sebanyak 52 ribu orang.
Juru Bicara Kepolisian Nasional Zimbabwe Paul Nyathi menyebut mayoritas warga yang ditahan karena berkumpul di masa lockdown. Kemudian ada juga warga yang tak memakai masker. Padahal aturan soal itu ditujukan demi mencegah penularan corona berlanjut disana.
"Polisi juga mengambil langkah khusus untuk memburu mereka yang kabur dari pusat karantina dan mereka yang masuk ke negara secara ilegal," kata Paul dilansir dari Anadolu Agency pada Jumat, (5/6).
Diketahui, pemberlakuan jam malam di Zimbabwe dimulai sejak 31 Maret lalu ketika pandemi corona menyerang dunia. Hingga sekitar dua bulan berselang, 52 ribu warga jadi sasaran penangkapan oleh pemerintah Zimbabwe.
Sampai dengan Kamis, (4/6) kasus corona di Zimbabwe mencapai 237 orang. Empat diantaranya terkonfirmasi meninggal dunia akibat corona.
Secara global, pandemi corona sudah menjangkiti 6,6 juta orang. Dari jumlah itu, 391 ribu orang meninggal dan 2,8 juta lainnya berhasil meraih kesembuhan. Data tersebut didasari perhitungan yang dilakukan oleh Universitas Johns Hopkins.