Ahad 07 Jun 2020 18:15 WIB

Menteri Inggris: Protes Tolak Rasis Berisiko Dongkrak Corona

Demonstran tak menggubris imbauan pemerintah untuk hindari kerumunan.

Pendukung aksi Black Lives Matter di London, Inggris, Ahad (31/5) waktu setempat, berkumpul memprotes kekerasan polisi di Amerika yang sudah membunuh pria kulit hitam George Floyd.
Foto: EPA-EFE/FACUNDO ARRIZABALAGA
Pendukung aksi Black Lives Matter di London, Inggris, Ahad (31/5) waktu setempat, berkumpul memprotes kekerasan polisi di Amerika yang sudah membunuh pria kulit hitam George Floyd.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Aksi unjuk rasa antirasisme yang dihadiri oleh ribuan orang di London dan kota-kota besar Inggris lainnya "tak diragukan" berisiko menyebabkan lonjakan baru kasus Covid-19. Demikian disampaikan Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, Ahad (7/6).

Ribuan orang hadir dalam aksi protes pada Sabtu (6/6) untuk menyuarakan amarah mereka terhadap kebrutalan polisi pascapembunuhan George Floyd di Minneapolis. Mereka turun ke jalan dengan tak menggubris imbauan pemerintah untuk menghindari kerumunan lantaran risiko Covid-19.

Baca Juga

Ketika ditanya dalam wawancara dengan saluran berita Sky News apakah mungkin jumlah partisipan dalam aksi protes menyebabkan lonjakan kasus Covid-19? Hancock menjawab: "Tak diragukan lagi berisiko."

"Saya sangat mendukung argumen yang dibuat oleh para demonstran ... namun virus itu sendiri tidak pandang bulu dan berkerumun dalam kelompok besar untuk sementara waktu justru melanggar aturan sebab meningkatkan risiko penyebaran virus."

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement