REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Menteri utama Delhi, Arvind Kejriwal, mengatakan rumah sakit negara hanya akan diperuntukkan bagi penduduk ibu kota. Pengumuman ini dilakukan karena muncul tuduhan bahwa rumah sakit menolak menerima pasien baru.
"Kami telah memutuskan bahwa 10 ribu tempat tidur di bawah pemerintah Delhi akan disimpan untuk penduduk," kata Kejriwal dikutip dari BBC.
Sebelum ini, muncul laporan di situs berita lokal Scroll yang menceritakan pengalaman seorang pria mengantar ibunya ke empat rumah sakit dan ditolak semua. Cerita ini pun menjadi viral dan membuat orang lain pun menceritakan pengalaman selama mencari rumah sakit.
Aplikasi pemerintah Delhi untuk melacak tempat tidur kosong di rumah sakit juga menambah kebingungan warga. Aplikasi ini menunjukkan tempat kosong di beberapa rumah sakit kota, padahal sebenarnya tidak memiliki ruang untuk pasien baru.
"Kami tidak akan menolerir kejahatan ini. Beri kami beberapa hari. Kami berada di sana. Saya memperingatkan mereka yang berpikir mereka bisa melakukan pemasaran gelap ranjang. Kami tidak akan membiarkannya," ujar Kejriwal.
Setelah tanggapan penyelidikan, Kejriwal pun melanjutkan pernyatan dengan pengumuman ketersedian ranjang di Delhi hanya untuk warga wilayah tersebut. Sedangkan warga di luar Delhi bisa menuju rumah sakit pusat yang tersedia.
Pemerintah negara bagian pun mengeluarkan satu set dokumen persyaratan yang harus disediakan seseorang untuk dirawat di fasilitas negara. Persyaratan ini termasuk kartu identitas pemilih serta tagihan listrik, air, atau telepon.
Kejriwal menyatakan bahwa Delhi tidak akan membuka kembali hotel dan ruang perjamuan. Keputusan ini harus dilakukan mempertimbangkan tempat itu dapat diubah menjadi rumah sakit jika diperlukan.
Delhi telah menyaksikan lonjakan infeksi dalam beberapa hari terakhir. Saat ini, wilayah tersebut memiliki 27.000 kasus dengan 761 kematian. Sedangkan India melaporkan memiliki total 256.611 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, jumlah ini menjadi yang tertinggi kelima di dunia.