REPUBLIKA.CO.ID, MANILA – Penganugerahan Ramon Magsaysay, Nobel versi Asia, tahun ini dibatalkan. Pandemi Covid-19 menjadi penyebab pembatalan acara tersebut. Ini pembatalan ketiga kalinya dalam kurun enam dekade penganugerahan Ramon Magsaysay.
Yayasan Ramon Magsaysay yang berbasis di Manila, Filipina, Selasa (9/6) menyatakan, pihaknya tak punya pilihan selain membatalkan penganugerahan pada tahun ini. ‘’Pandemi Covid-19 secara praktis menghambat mobilisasi.’’
Sebelumnya, pernah terjadi dua kali pembatalan yakni pada krisis keuangan tahun 1970 dan gempa bumi yang mengguncang Filipina pada 1990. Anugerah ini merujuk pada nama Presiden Filipina yang meninggal dalam kecelakaan pesawat tahun 1957.
Selain itu, nama anugerah ini pun merupakan penghormatan atas spirit Ramon Magsaysay dalam melayani orang-orang miskin Asia. Hingga kini, sudah ada lebih dari 330 penerima anugerah Ramon Magsaysay termasuk Corazon Aquino, presiden Filipina.
Ia dianggap sebagai ikon pejuang demokrasi nirkekerasan di dunia. Ada pula Mother Teresa untuk kerja kemanusiaannya dalam melayani orang-orang miskin.
Terkait pandemi corona, Filipina dianggap sebagai hotspot di Asia Tenggara. Sebanyak 22.400 terinfeksi virus dengan kasus kematian lebih dari 1.000 orang. Saat ini, Pemerintah Filipina melonggarkan lockdown untuk memulihkan ekonomi mereka. n