REPUBLIKA.CO.ID, GITEGA -- Presiden Burundi Pierre Nkurunziza dilaporkan meninggal dunia secara mendadak. Banyak orang menduga wafatnya presiden karena virus Corona tipe baru atau Covid-19. Pria berusia 55 tahun itu akan mundur pada Agustus menyusul pemilihan umum negara bulan lalu.
Dalam sebuah pernyataan pemerintah yang dilansir Guardian, penyebab kematian Nkurunziza adalah serangan jantung. Tidak jelas kapan tepatnya presiden wafat. Pernyataan pemerintah juga mengatakan presiden yang menyukai olahraga, telah menghadiri pertandingan bola voli pada Sabtu lalu. Kemudian dia jatuh sakit malam itu dan dibawa ke rumah sakit.
Kesehatan mantan pesepakbola membaik pada Ahad, namun kembali memburuk pada Senin (8/6) pagi. "Kesehatannya tiba-tiba memburuk dan dia mengalami serangan jantung," kata pernyataan itu.
Pernyataan tersebut mengatakan, kematian Nkurunziza sangat tidak terduga dan meminta seluruh rakyat untuk tetap tenang. Tujuh hari berkabung telah diumumkan.
Nkurunziza telah menolak untuk memberlakukan pembatasan di negara Afrika kecil dan miskin. Sehingga memungkinkan acara olahraga dan demonstrasi politik massa untuk dilakukan.
Spekulasi tentang penyebab kematiannya telah dipicu oleh laporan yang belum dikonfirmasi bahwa istrinya diterbangkan ke Nairobi, ibu kota Kenya, 10 hari lalu setelah positif Covid-19. Pihak berwenang di Burundi dituduh dengan sengaja mengecilkan ancaman yang ditimbulkan oleh pandemi virus Corona yang telah menginfeksi 197 ribu orang di benua Afrika dan menewaskan lebih dari 5.000 orang.