Rabu 10 Jun 2020 15:14 WIB

Kasus Infeksi Corona di Pakistan Melonjak

Tercatat ada penambahan 5.000 kasus Corona di Pakistan

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Jumlah kasus infeksi virus Corona di Pakistan bertambah 5.000 orang. Penambahan itu tepat saat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara Asia Selatan tersebut segera menerapkan karantina nasional selama dua pekan.

Pada Rabu (10/6) Pakistan sudah mencatat 113.702 kasus infeksi dan sebanyak 2.255 pasien di antaranya meninggal dunia. Kini Pakistan dapat memeriksa 25 ribu spesimen setiap hari. Namun WHO mengatakan harusnya jumlah spesimen yang diperiksa dua kali lipat dari itu.

Baca Juga

Petugas medis dan oposisi pemerintah mengkritik Perdana Menteri Imran Khan karena melonggarkan karantina nasional. Walaupun jumlah kasus infeksi meningkat dan tidak ada perbaikan dalam pelacakan Covid-19.

Khan sudah meminta warga memakai masker dan menjaga jarak di stasiun televisi nasional. Ia mengatakan perekonomian Pakistan tidak akan bertahan bila karantina nasional total diterapkan dan memukul keras wilayah yang paling miskin di negara itu. 

Pakistan lambat dalam mengendalikan pemimpin agama yang menggelar pertemuan besar dengan mengundang pendakwah di seluruh dunia pada pertengahan Maret lalu. Pakistan  pun menjadi pihak yang disalahkan atas penyebaran virus Corona yang terjadi di Jalur Gaza.

Khan juga menolak menutup masjid selama bulan Ramadhan dan melonggarkan peraturan pembatasan sosial selama Idul Fitri. Sejak itu jumlah kasus infeksi melonjak tajam dan petugas medis khawatir sistem kesehatan yang hanya memiliki 3.000 kasur unit gawat darurat di negara 220 juta jiwa itu ambruk. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement