REPUBLIKA.CO.ID, SANAA — Menteri Informasi Yaman Muammar Al-Iryani mengatakan milisi Houthi telah melakukan penjarahan terhadap sektor kesehatan swasta di negara tersebut. Tak hanya itu, Houthi pun disebut memeras mereka.
Al-Iryani mengungkapkan Houthi telah meningkatkan biaya pajak bagi rumah sakit, klinik swasta, dan pekerja medis di sektor swasta yang beroperasi di wilayah yang dikuasainya. “Milisi Houthi setelah menghancurkan sektor kesehatan publik, pergi untuk mengenakan pajak tambahan pada rumah sakit dan klinik swasta, produsen serta toko obat berdasarkan upaya militer,” ucapnya dilaporkan laman Arab News, Rabu (10/6).
Tak hanya itu, Houthi pun memprioritaskan para pemimpin dan anggotanya memperoleh perawatan terlebih dulu di rumah sakit. Sementara warga sipil dikesampingkan.
Pekan lalu Houthi dituduh menutupi tingkat penyebaran Covid-19 di wilayah yang dikuasainya. Mereka pun menghambat operasi bantuan.
Menurut Al-Iryani warga Yaman yang mengidap atau terinfeksi Covid-19 lebih memilih tinggal di rumah masing-masing. Hal itu karena mereka takut akan dibunuh oleh Houthi dengan menggunakan 'suntikan mematikan'.
Yaman telah dibekap konflik sejak 2014. Sekitar 80 persen populasinya atau sekitar 24 juta jiwa membutuhkan bantuan kemanusiaan. PBB telah menyebut bahwa kondisi di sana merupakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.