Kamis 11 Jun 2020 11:24 WIB

Sepertiga Anggota Parlemen Pakistan Terinfeksi Virus Corona

Ratusan politisi termasuk anggota parlemen Pakistan positif virus corona, Covid-19.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Bendera Pakistan
Bendera Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan mencatat sekitar 100 anggota parlemen dan politisi positif terinfeksi virus corona. Menteri Federal Chaudhry Fawad Hussain mengatakan sepertiga dari 342 anggota parlemen dinyatakan positif.

"Ya, ini serius. Saya meminta sesi rapat virtual, namun oposisi tidak pernah setuju dan sekarang hampir seluruh kepemimpinan PML-N (Liga Muslim Pakistan-Nawaz) positif Covid-19," ujar Hussain, dilansir Anadolu Agency.

Baca Juga

Lima anggota parlemen senior, termasuk mantan menteri dalam negeri dan pemimpin oposisi senior Ahsan Iqbal dinyatakan positif terkena virus corona. Dunya News melaporkan, beberapa tokoh politik lainnya yang terinfeksi virus corona antara lain anggota Manjelis Nasional Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) Farrukh Habib, Senator Sana Jamali, dan anggota Majelis Nasional JUI-F Shahida Akhtar Ali. Pemimpin oposisi di Majelis Nasional Pakistan dan Presiden Liga Muslim Pakistan, Shehbaz Sharif, membenarkan bahwa pemimpin senior partainya terjangkit virus tersebut.

"Sedih mendengar tentang infeksi Covid-19 yang menimpa Sekretaris Jenderal PMLN Ahsan Iqbal. Dia bukan hanya seorang politisi senior negara tetapi juga perwujudan dari kaum bangsawan, kompetensi, dan komitmen ideologis yang tak tergoyahkan. Saya berdoa kepada Allah agar beliau cepat sembuh," ujar Sharif dalam cicitan di Twitternya.

Jajaran pejabat yang terinfeksi virus corona antara lain, mantan Perdana Menteri Shahid Khaqan Abbasi, Menteri Kereta Api Sheikh Rashid Ahmed dan mantan Menteri Kesehatan untuk provinsi Punjab timur laut, Khawaja Salman Rafiq. Politisi terkenal lainnya yang terinfeksi termasuk Gubernur Provinsi Sindh tenggara Imran Ismail, Ketua Parlemen Asad Qaiser, dan mantan menteri senior provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut, Inayatullah Khan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Pakistan sebagai negara yang paling berisiko terhadap pandemi setelah Afghanistan. Dalam sepucuk surat kepada pemerintah pada Selasa lalu, WHO menyarankan lockdown secara ketat selama dua minggu untuk mencegah penyebaran virus corona. Menanggapi saran WHO, Menteri Kesehatan Zafar Mirza mengatakan negaranya membuat keputusan kedaulatan terbaik demi kepentingan rakyat.

"Kita harus membuat pilihan kebijakan yang sulit untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan dan mata pencaharian," kata Mirza.

Pakistan telah melaporkan 113.701 kasus virus corona yang telah dikonfirmasi. Jumlah tersebut telah melampaui China dan Arab Saudi. Pakistan berada di urutan 15 dunia sebagai negara dengan kasus infeksi virus corona terbanyak. Sementara itu, kematian akibat virus corona mencapai 2.255 orang, dan 36.308 pasien telah berhasil pulih.

Para ahli kesehatan menyatakan, peningkatan kasus di Pakistan akibat pelonggaran lockdown yang terlalu cepat. Mereka juga memperingatkan bahwa sistem perawatan kesehatan Pakistan tidak akan mampu menangani kasus virus corona yang terus melonjak. 

Berita ini diterbitkan di: https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/nearly-100-pakistani-mps-infected-by-covid-19/1872635

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement