REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia mengikuti jejak Indonesia untuk membatalkan pemberangkatan jamaah haji ke Arab Saudi pada tahun ini. Menteri Urusan Agama Zulkifli Mohamd al-Bakri mengatakan, keputusan itu diambil mengingat kekhawatiran atas penyebaran virus Corona dan belum adanya vaksin.
"Kami berharap jamaah bersabar dan menerima putusan ini," ujar Zulkifli dalam konferensi pers yang disiarkan di televisi nasional, Kamis (11/6).
Setiap tahun Malaysia mengirimkan puluhan ribu jamaah haji ke Arab Saudi, rumah dua kota suci umat Islam, Makkah dan Madinah. Daftar antrean Malaysia bisa mencapai 20 tahun menyusul quota yang diberlakukan oleh pihak Arab Saudi.
Pihak Arab Saudi hingga kini masih belum memutuskan soal haji ini. Apakah akan dibatalkan secara keseluruhan? Atau hanya pihak lokal yang boleh berangkat haji.
Arab Saudi sendiri masih terus bergelut mengatasi penyebaran Corona yang belum menunjukkan tanda akan turun. Sementara itu, Malaysia melaporkan 8.369 kasus Corona sejauh ini dengan 118 tingkat kematian.
Dalam pernyataan terpisah, badan Tabung Haji yang mengatur dana haji mengatakan, keputusan ini akan mempengaruhi sekitar 31.600 jamaah haji Malaysia.
Pekan lalu Indonesia mengumumkan untuk tidak mengirimkan jamaan haji tahun ini. Keputusan itu berpengaruh terhadap 221.000 jamaah yang sejatinya berangkat tahun ini.