REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berdiskusi dengan rekan sejawatnya di Rusia, Vladimir Putin, melalui telepon pada Rabu.
Menurut Direktorat Komunikasi Turki, keduanya membahas situasi terkini di Libya dan Idlib.
Selain itu, kedua pemimpin juga membahas isu regional dan langkah-langkah yang harus diambil untuk menghadapi periode pascapandemi.
Di Libya, pemerintah yang mendapat pengakuan dari PBB telah diserang oleh pasukan Khalifa Haftar sejak April 2019, hingga menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Kemudian, pada Maret, militer Libya meluncurkan Operasi Badai Perdamaian untuk melawan serangan-serangan milisi di ibu kota dan mengambil alih titik-titik strategis yang dikuasai Haftar.
Sementara itu, Idlib, di barat laut Suriah, masih jadi sasaran serangan rezim Bashar al-Assad, meskipun Idlib sudah ditetapkan sebagai zona de-eskalasi sesuai dengan kesepakatan yang dicapai antara Turki dan Rusia.
Idlib adalah rumah bagi empat juta warga sipil, termasuk ratusan ribu orang yang telantar karena serangan pasukan rezim dalam beberapa tahun terakhir.