REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Politikus Turki Meral Akşener mengkritik sikap Presiden Recep Tayyip Erdoğan karena memicu "krisis buatan" untuk mengalihkan perhatian dari masalah ekonomi dan masalah mendesak lainnya di dalam negeri Turki.
Ia menyayangkan wacana pemerintah Turki baru-baru ini yang ingin mengubah museum Hagia Sophia menjadi masjid karena hanya sebagai pengalihan.
“Berhentilah mencoba menggeser agenda negara ini dengan mengganti masalah-masalah penting negara dengan krisis buatan. Hagia Sophia adalah contohnya. Setiap kali mereka memiliki masalah dalam 18 tahun terakhir, mereka membawa masalah Hagia Sophia ke permukaan,” kata Akşener yang juga Ketua Partai Baik Turki, Rabu (10 Juni).
Ia menyatakan Erdogan tidak serius dengan rencana ini karena memang ini hanya sebuah krisis buatan. Apalagi, partai berkuasa, AKP, menentang keras segala desakan dan mosi Aksener dan partainya.
Para pejabat AKP menjelaskan mereka menunggu keputusan Dewan Negara tentang status Hagia Sophia yang dijadwalkan pada 2 Juli.
Presiden Recep Tayyip Erdoğan menekankan bahwa pemerintahnya akan mengambil tindakan yang diperlukan terkait pembukaan Hagia Sophia sebagai masjid sesuai dengan putusan pengadilan. Eks-katedral Ortodoks Yunani diubah menjadi museum pada tahun 1934.
Yunani dengan keras mengkritik Turki karena pembacaan ayat Alquran di Hagia Sophia sebagai bagian dari perayaan peringatan 567 penaklukan Istanbul oleh Kekaisaran Ottoman.