REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Pembuat kebijakan dan diplomat di Amerika Serikat (AS) memperingatkan rencana Israel mencaplok Tepi Barat akan memicu krisis dan merusak kemungkinan solusi dengan Palestina. Aneksasi yang sedang dipersiapkan harus dibatalkan.
Partai Demokrat telah memohon kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk tidak melakukan aneksasi selama berbulan-bulan mendatang. Pada Desember,House of Representatives mengeluarkan resolusi yang sebagian besar menentang aneksasi dan mendukung solusi dua negara.
Selama beberapa pekan terakhir, lebih banyak pemimpin Demokrat berbicara menentang prospek Israel memperluas kedaulatan ke permukiman Tepi Barat. Namun, belum ada keputusan memberikan reaksi kebijakan AS jika Netanyahu terus maju dengan rencananya.
Senator Colorado, Michael Bennet, mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang berisi desakan untuk memblokir aneksasi. Dia mengatakan, langkah itu akan mengurangi prospek masa depan untuk pembicaraan perdamaian, berpotensi mengguncang kawasan lebih jauh, serta merusak kepentingan keamanan AS dan Israel.
Surat itu datang setelah 18 senator Demokrat menulis surat kepada Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz bulan lalu. Surat tersebut mengatakan pencaplokan akan memiliki dampak yang jelas pada masa depan Israel dan hubungan bilateral dan bipartisan yang vital dengan AS.
Dikutip dari Times of Israel, Ketua House Nancy Pelosi dan calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, pun telah angkat suara tentang keprihatinan keputusan aneksasi yang akan dilakukan pada 1 Juli. Pelosi mengatakan pekan lalu, pencaplokan akan melukai kepentingan AS. Sementara Biden telah menyatakan dalam beberapa kesempatan, itu akan mencabut harapan untuk perdamaian.
Selain dari AS, 25 mantan anggota Knesset atau Parlemen Israel mengirim surat kepada anggota Kongres untuk menyatakan keberatan. Mereka mendesak untuk berbicara menentang keputusan Israel yang secara sepihak mencaplok Tepi Barat. Keputusan ini dinilai akan menghancurkan cita-cita Zionis dari demokrasi Yahudi.
"Untuk melindungi masa depan Israel sebagai tanah air yang demokratis untuk orang-orang Yahudi dan untuk melestarikan harapan untuk resolusi yang dinegosiasikan untuk konflik Israel-Palestina, sangat penting bahwa kita berbicara menentang aneksasi sepihak," kata pernyataan bersama termasuk mantan ketua Mossad Danny Yatom, mantan juru bicara Knesset Avrum Burg, dan mantan menteri Ephraim Sneh.