REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malaysia mulai memasuki masa transisi untuk menerapkan tatanan kenormalan baru dalam berbagai aspek. Menyambut era new normal tersebut, pemerintah Malaysia tengah menyiapkan protokol kesehatan untuk kembali menyambut pelancong.
Timbalan Ketua Pengarah Tourism Malaysia wilayah ASEAN, Zulkifly Bin Md Said, menginformasikan tren penambahan kasus positif harian Covid-19 di negaranya sudah menurun. Per 11 Juni 2020, terdapat 8.369 kasus positif, dengan 7.065 dinyatakan sembuh dan 1.186 dalam perawatan.
"Kami berharap pandemi Covid-19 dapat segera semakin membaik, baik itu di Malaysia, Indonesia, dan juga di negara-negara ASEAN lainnya agar industri pariwisata regional dapat segera bergerak lagi," ujar Zulkifly pada halal bihalal virtual Tourism Malaysia, Jumat (12/6).
Sedikit demi sedikit, Malaysia mulai berbenah dan membangkitkan kembali geliat pariwisatanya. Wisata domestik menjadi tumpuan saat ini, di mana masyarakat Malaysia secara bertahap sudah boleh bepergian ke sejumlah lokasi di dalam negeri.
Beberapa wilayah yang sudah melonggarkan aturan bepergian di antaranya Kuala Lumpur, Putrajaya, Sabah, Sarawak, dan Selangor. Zulkifly menginformasikan, kebanyakan pelancong pulang ke kampung halaman untuk berjumpa keluarga.
Selain hotel dan tempat wisata yang kembali ramai pengunjung, maskapai penerbangan juga memberikan promosi khusus untuk menarik wisatawan. Salah satu yang disebutkan Zulkifly adalah Air Asia yang memberikan harga khusus hingga Maret 2021.
Menurut Zulkifly, bagaimanapun semua pelaku industri pariwisata harus bisa menerima fakta bahwa pandemi Covid-19 sudah berdampak habis-habisan pada bidang tersebut. Adanya new normal dalam dunia pariwisata akan menjadi keniscayaan.
Sebagai badan promosi pariwisata Malaysia, Tourism Malaysia terus menggencarkan sosialisasi mengenai destinasi wisata di negaranya. Langkah selanjutnya, Tourism Malaysia menanti perbatasan negara kembali dibuka, termasuk dengan Indonesia.
"Sedikit banyak kami melakukan persiapan promosi, connecting, konferensi virtual, membuat video-video pendek mengenai tempat-tempat menarik di Malaysia supaya masyarakat Indonesia bisa membuat perencanaan sebelum perbatasan dibuka," kata dia.
Acara halal bihalal virtual turut dihadiri sejumlah tamu penting dari Malaysia. Beberapa di antaranya adalah Direktur Tourism Malaysia Jakarta, Pengarah Promosi Antarabangsa (ASEAN), dan juga perwakilan dari Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC).