Ahad 14 Jun 2020 21:52 WIB

Dua Negara Bagian Australia Longgarkan Pembatasan Sosial

Sektor pendidikan Australia sangat bergantung pada siswa internasional.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Reuters/ Red: Muhammad Fakhruddin
Dua Negara Bagian Australia Longgarkan Pembatasan Sosial. Foto: Seorang pekerja sedang membersihkan patung James Cook di Australia. Ilustrasi.
Foto: EPA
Dua Negara Bagian Australia Longgarkan Pembatasan Sosial. Foto: Seorang pekerja sedang membersihkan patung James Cook di Australia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,SYDNEY -- Dua negara bagian terbesar Australia akan semakin melonggarkan pembatasan Covid-19 di perpustakaan, pusat komunitas dan klub malam, meskipun mencatat peningkatan infeksi baru.

New South Wales (NSW), negara bagian yang paling padat penduduknya, mengatakan bahwa mulai 1 Juli, batasan 50 orang untuk venue indoor seperti restoran dan gereja akan dihapus, selama venue dapat menampung satu orang per empat meter persegi. Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian mengatakan, klub malam dan festival musik juga akan diizinkan beroperasi mulai Agustus jika kasus baru tetap rendah. 

Negara bagian tersebut pada hari Sabtu (13/6) melaporkan kasus Covid-19 pertama yang ditransmisikan secara lokal dalam beberapa minggu. Pejabat negara pada hari Ahad (14/6) mengatakan telah ada sembilan infeksi baru sejak Jumat (12/6) malam. Di negara tetangga Victoria, di mana pub dan tempat-tempat lain saat ini dibatasi untuk 20 orang, bisnis dalam ruangan akan diizinkan memiliki hingga 50 pengunjung yang duduk mulai 22 Juni.

Perdana menteri negara bagian Victoria, Daniel Andrews mengatakan semua olahraga untuk anak-anak akan dilanjutkan. Pusat olahraga dalam ruangan dan ruang rekreasi fisik seperti pusat kebugaran akan diizinkan untuk menampung 20 orang, dengan batasan maksimal 10 orang dewasa per grup.

Pembatasan penguncian yang ketat dan penutupan perbatasan negara bagian dan nasional telah memungkinkan Australia untuk mengekang penyebaran virus corona, dengan banyak bagian negara mengklaim telah menghilangkan penyakit tersebut.

Dengan hanya 102 kematian, jauh lebih rendah daripada sebagian besar negara maju lainnya, pemerintah federal telah meningkatkan tekanan pada para pemimpin negara bagian dan teritori untuk membuka kembali perbatasan internal. Ini adalah langkah yang dipandang sebagai kunci untuk menghidupkan kembali perekonomian negara.

"Kami akan dengan senang hati membuka semuanya besok, tapi kami tidak bisa melakukan itu. Karena jika kita lakukan, kita akan hampir memastikan bahwa kita akan memiliki gelombang kedua," kata Andrews di Melbourne.

Perbatasan internasional Australia akan tetap ditutup hingga setidaknya 17 September, tetapi Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan pada hari Ahad (14/6) bahwa para pejabat sedang menjajaki dua cara yang mungkin untuk membuka kembali perbatasan.

"Salah satunya adalah menggunakan sistem karantina kami dengan siswa internasional dan secara tepat dengan orang-orang yang memberikan manfaat nasional, apakah itu dalam bisnis atau bidang lain," kata Hunt.

Opsi kedua yang dipertimbangkan adalah untuk memungkinkan perjalanan bilateral antara negara-negara yang “Covid-safe”, seperti Selandia Baru, tanpa periode karantina dua minggu yang wajib.

Sektor pendidikan Australia sangat bergantung pada siswa internasional yang membayar biaya untuk pendanaan dan telah sangat terpukul oleh penutupan perbatasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement